Beruntung…itulah
kata yang tepat buat kami ketika kami tiba di pulau seribu masjid. Jalan yang
diberikan Allah kepada kami memang nyata…kemudahan selalu muncul disetiap
perjalanan kami. Adalah keluarga dari teman kami Winarta yang dikirimkan Allah
sebagai penolong kami selama kami di pulau Lombok. Winarta adalah mahasiswa
kimia 2011 UNY yang berasal dari Lombok. Anehnya justru kami mengenalnya bukan
di Jogja, akan tetapi sewaktu kami mengikuti MUN di UI Jakarta.
Setelah
turun dari truck tumpangan, kami menghubungi Winarta dan tidak lama berselang
akhirnya si Win datang bersama 3 orang temannya yang masing-masing membawa
motor. Wah..wah..udah kayak apa aja datang-datang langsung dijemput..Padahal
kan kami ini backpacker ngakunya..haha…...
Dibawalah
kami ke rumah win. Dalam perjalanan, aku memandangi keindahan malam kota
Mataram yang ternyata begitu padat dan ramai. Tidak merasa seperti di Lombok
yang dikenal masih asri dan belum ramai. Kata Win, memang Mataram adalah pusat
dari Lombok. Jadi kota ini adalah kota satu-satunya yang ada di Lombok. Seluruh
keramaian terpusat di kota yang ternyata cukup mungil ini.
Satu
pelajaran kami dapat selama perjalanan ke rumah win. Ternyata, lalu lintas
disana begitu semrawut dan tidak beraturan. Lampu merah disana benar-benar
tidak dianggap. Main cloning, tebras lampu merah itu sudah menjadi hal yang
biasa, terang salah satu teman win yang semotor denganku. Satu lagi, telah
terbukti bahwa memang orang-orang Lombok itu terkenal dengan sifatnya yang
keras, apalagi kepada orang-orang luar daerah yang tidak bias berbahasa sana. “Jangan
cari masalah dengan orang sini mas, orangnya keras-keras dan kekeh, kalo
berbuat salah mending segera aja minta maaf sebelum dipulukin,” tambah teman
Win itu. Wah….cukup nakutin juga penjelasan itu. Harus hati-hati nih…
Sampailah
kami dirumah Win….tak disangka, ditempat itulah kami bertemu dengan sosok-sosok
yang luar biasa baiknya. Adalah keluarga Win yang benar-benar membuat kami
tidak enak saking baiknya mereka pada kami. Bagaimana tidak, disana kami
disuguhi makan dan disediakan tempat beristirahat. Hotel gratis yang tentunya
memang kami harapkan sebagai seorang backpacker..haha…
Belum
cukup gambaran kebaikan keluarga win? Masih banyak lagi kebaikan yang diberikan
mereka kepada kami. Ketika kami ingin plecing kangkung, ibu win segera saja
memasakkannya kepada kami, ketika kami bingung mengenai track pendakian
Rinjani, Bapak win lah yang mencarikan informasi tersebut. Bahkan beliau inilah
yang mengantarkan kami menuju Lombok timur tempat dimana strart pendakian
dimulai. Bahkan kami dibelikan kue bantal khas Lombok ketika perjalanan menuju
Lombok timur. Yang luar biasa lagi, Bapak win ini menjelaskan mengenai sudut-sudut
kota mataram dan tempat-tempat lain di Lombok. Selama perjalanan, Bapak win ini
seperti berperan sebagai tour guide bagi kami. Sungguh dari beliau kami
mendapatkan banyak informasi mengenai pulau Lombok.
Belum
cukup sampai disitu. Ketika kami hendak pulang meninggalkan lombok, Bapak Win
lah yang mengantarkan kami ke pelabuhan. Ibu win tidak ketinggalan baiknya,
beliau membuatkan kami bekal makanan untuk di kapal. Subhanallah sekali kan
baiknya.hehehe…Patut bersyukur kami bertemu sosok-sosok luar biasa tersebut.
Begitulah,
pertemuan kami dengan malaikat penolong kami sewaktu di Lombok. Sungguh
sosok-sosok yang luar biasa kebaikannya. Terimakasih kami ucapkan kepada
Keluarga Winarta di Lombok, semoga seluruh kebaikan ini dibalas oleh sangMaha
Kuasa. Amin…J
0 komentar:
Posting Komentar