Beauty memories of Dieng Part 3

Minggu, 29 Januari 2012


             Perjalanan menarik kami lalui setelah kami meninggalkan telaga Menjer. Beruntung bagi kami tak menemui hujan. Sepanjang jalan hanya bekas-bekas hujan membasahi jalan yang kami temui. Yang sungguh menakjubkan ketika dalam perjalanan datanglah kabut putih tebal menyelimuti sepanjang perjalanan kami. Suasana pemandangan yang semula hijau dengan berbagai macam tumbuhan sontak berubah menjadi putih dan kami tak dapat melihat apapun kecuali kabut itu. Seperti berjalan di tengah awan, begitulah yang kami rasakan ketika menerjang kabut putih tebal itu. Setelah sekitar 30 menit perjalan dari telaga Menjer. Sampailah kami di pusat kompleks dieng yang menyajikan peta tentang persebaran objek-objek wisata yang ada di kompleks Dieng. Inilah jepretan kami ketika berpose di bawah peta besar itu.

          Hingga akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami. Setelah berunding, kami memutuskan untuk mengunjungi telaga lain yang juga berada di kompleks wisata Dieng. Telaga Warna, Itulah namanya….Untuk pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di telaga nan indah itu. Suasana dingin masih tetap setia meyelimuti hamparan kompleks keindahan di tempat itu. Namun sebelum kami menikmati keindahan telaga itu, kami mampir di sebuah mushola kecil yang ada di kompleks parkiran telaga warna untuk melakukan ibadah sholat ashar. Setelah itu barulah kami melangkah menuju telaga itu. Harga tiketnya cukup murah loh…hanya Rp.5000,- untuk dapat menikmati keindahan telaga warna. Inilah jepretan keindahan telaga itu


Hijau Biru warna kau pancarkan
Gelembung-gelembung kecilmu timbul ke permukaan
Baumu membuat orang rindu
Telaga warna..disana kaupun tak sendiri
Bunga-bunga itu setia hiasimu
Hijaunya alam indah mengelilingimu
Hawa dingin kekal menyelimutimu
Telaga warna….
Keindahan warnamu wujud anugrahNya

         Begitulah gambaran yang pantas buat telaga indah itu. Sungguh eksotis dan luar biasa. Inilah kenarsisan kami sewaktu disana.

         Perjalanan kami pun berlanjut, tak jauh dari telaga warna ternyata juga terdapat telaga yang lain. Telaga Pengilon, begitu sering disebut. Kami berjalan menyusuri jalan kecil yang masih alami dan licin. Sepanjang perjalan menuju ke telaga pengilon kami jumpai banyak sekali tumbuhan yang menarik hidup disekitar jalan. Tak lama berjalan sampailah kami di telaga pengilon. Setelah sampai disana kami kaget dan seakan tak percaya. Kami membayangkan bahwa telaga itu akan bening dan bisa buat ngaca. Namun kenyataan yang ada jauh dari itu. Telaga pengilon yang kami kunjungi saat itu berair coklat dan jauh dari kata bening. Inilah jepretan telaga pengilon itu


Telaga pengilon….
Namamu sungguh indah
Meski kecewa ada dalam benakku melihatmu
Namun ku yakin….
Sejatinya dirimu seindah namamu
Keindahanmu itu kau simpan dan tak kau sombongkan
Tetaplah menjadi cermin kerendahan hati

           Begitulah gambaran singkat tentang telaga Pengilon. Ada hal yang menarik disana. Kami menemukan beberapa burung yang lumayan keren. Sebagai BIONICERS tentu itu menjadi sesuatu yang berharga buat kami. Inilah jepretan kegilaan kami di telaga pengilon.

      Hari mulai sore…lelah mulai menghinggapi kami. Setelah puas menikmati telaga pengilon. Kami memutuskan untuk menyudahi perjalanan hari itu. Kami memutuskan untuk mencari tempat camping. Kami benar-benar bingung dan gak tahu dimana kami akan camping. Dan ternyata perjuangan kami untuk mendapatkan tempat camping yang sangat luar biasa sangat-sangat tak mudah. Banyak pengalaman luar biasa yang kami dapat hingga kami sampai ke pucuk si kunir. Penasaran apa itu Si Kunir dan apa yang kami lakukan disana???Wait for the next part…Tunggu ya cerita hebat dari Si Kunir. Visit again in my blog.:) …thanks for your visit.



0 komentar:

Posting Komentar

Flowers

Flowers
The beauty Arachnis

Serangga galau

Serangga galau
The Romantic Insect

Amblyphigi

Amblyphigi
Salah satu biota penghuni ekosistem Gua
 

Browse