Perjalanan
menarik kami lalui setelah kami meninggalkan telaga Menjer. Beruntung bagi kami
tak menemui hujan. Sepanjang jalan hanya bekas-bekas hujan membasahi jalan yang
kami temui. Yang sungguh menakjubkan ketika dalam perjalanan datanglah kabut
putih tebal menyelimuti sepanjang perjalanan kami. Suasana pemandangan yang
semula hijau dengan berbagai macam tumbuhan sontak berubah menjadi putih dan
kami tak dapat melihat apapun kecuali kabut itu. Seperti berjalan di tengah
awan, begitulah yang kami rasakan ketika menerjang kabut putih tebal itu.
Setelah sekitar 30 menit perjalan dari telaga Menjer. Sampailah kami di pusat
kompleks dieng yang menyajikan peta tentang persebaran objek-objek wisata yang
ada di kompleks Dieng. Inilah jepretan kami ketika berpose di bawah peta besar
itu.
Hingga
akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami. Setelah berunding,
kami memutuskan untuk mengunjungi telaga lain yang juga berada di kompleks
wisata Dieng. Telaga Warna, Itulah namanya….Untuk pertama kalinya aku
menginjakkan kakiku di telaga nan indah itu. Suasana dingin masih tetap setia
meyelimuti hamparan kompleks keindahan di tempat itu. Namun sebelum kami
menikmati keindahan telaga itu, kami mampir di sebuah mushola kecil yang ada di
kompleks parkiran telaga warna untuk melakukan ibadah sholat ashar. Setelah itu
barulah kami melangkah menuju telaga itu. Harga tiketnya cukup murah loh…hanya
Rp.5000,- untuk dapat menikmati keindahan telaga warna. Inilah jepretan
keindahan telaga itu
Hijau
Biru warna kau pancarkan
Gelembung-gelembung
kecilmu timbul ke permukaan
Baumu
membuat orang rindu
Telaga
warna..disana kaupun tak sendiri
Bunga-bunga
itu setia hiasimu
Hijaunya
alam indah mengelilingimu
Hawa
dingin kekal menyelimutimu
Telaga
warna….
Keindahan
warnamu wujud anugrahNya
Begitulah
gambaran yang pantas buat telaga indah itu. Sungguh eksotis dan luar biasa.
Inilah kenarsisan kami sewaktu disana.
Perjalanan
kami pun berlanjut, tak jauh dari telaga warna ternyata juga terdapat telaga
yang lain. Telaga Pengilon, begitu sering disebut. Kami berjalan menyusuri
jalan kecil yang masih alami dan licin. Sepanjang perjalan menuju ke telaga
pengilon kami jumpai banyak sekali tumbuhan yang menarik hidup disekitar jalan.
Tak lama berjalan sampailah kami di telaga pengilon. Setelah sampai disana kami
kaget dan seakan tak percaya. Kami membayangkan bahwa telaga itu akan bening
dan bisa buat ngaca. Namun kenyataan yang ada jauh dari itu. Telaga pengilon
yang kami kunjungi saat itu berair coklat dan jauh dari kata bening. Inilah
jepretan telaga pengilon itu
Telaga
pengilon….
Namamu
sungguh indah
Meski
kecewa ada dalam benakku melihatmu
Namun
ku yakin….
Sejatinya
dirimu seindah namamu
Keindahanmu
itu kau simpan dan tak kau sombongkan
Tetaplah
menjadi cermin kerendahan hati
Begitulah
gambaran singkat tentang telaga Pengilon. Ada hal yang menarik disana. Kami
menemukan beberapa burung yang lumayan keren. Sebagai BIONICERS tentu itu
menjadi sesuatu yang berharga buat kami. Inilah jepretan kegilaan kami di
telaga pengilon.
0 komentar:
Posting Komentar