Rencana liburan
akhirnya tersampaikan sudah. Cerita kali ini masih melibatkan Aku, Prasetyo,
Mauludin, dan Jarot. Namun personel kali ini ditambah oleh Tata dan Rista teman
kelasku. Setelah berulang kali berdiskusi, akhirnya terpilihlah Pulau seribu
sebagai objek yang akan di kunjungi. Keinginan menginjakkan kaki di Karimun
Jawa harus ku tunda. Keadaan cuaca buruk menghalangi mimpi kami pergi kesana
liburan ini. Sebagai gantinya kami memilih kepulauan seribu. Semula kepulauan
seribu pun juga menjadi masalah sebab di sana pun menurut kabar juga di landa
cuaca buruk. Namun setelah kami cari tahu lewat berbagai sumber, rute
penyeberangan disana masih di buka. Bermodal nekat kami pun memutuskan untuk
tetap pergi kesana.
Hari itu selasa
17 januari 2011, adalah hari awal dimana cerita indah ini dimulai. Tiket kereta
sudah di pesan. Hujan sore itu seakan ingin menghalangi langkah kami untuk
melangkah. Namun dengan tekad yang kuat, kami menerobosnya hingga sampai di
stasiun. Sore itu sungguh special, terutama bagiku. Ketika semua temanku di
antar oleh teman yang lain, aku berbeda. Sore itu aku dijemput oleh
ceweku…Sungguh luar biasa bagiku sebab dia rela menerobos hujan hanya demi
mengantarku ke stasiun. Sesampainya kami di stasiun, perpisahan yang
menggalaukan pun dimulai. Dengan berat hati ku harus berpisah dengan kekasihku
untuk seminggu kedepan dengan jarak yang begitu jauh. Sungguh sedih pastinya.
Namun demi mimpi itu aku tetap melangkah bersama kawan-kawanku yang geje
itu.hehe..Setelah melalui perpisahan maut dengan wanita yang luar biasa itu,
kami ber enam segera memasuki stasiun untuk menuju ke kereta. Sungguh masih
galau rasa hatiku saat itu melihat dia jalan menjauh dariku…hahaha…
Tepat pukul
17.00WIB kereta Progo jurusan Pasar Senen mulai bergerak. Kereta itulah yang
akan membawa kami menuju Ibu Kota. Perlahan kereta mulai melaju dan semakin
cepat. Doa tak lupa kami haturkan kepada yang Maha kuasa agar perjalanan kami
selamat. Akhirnya kereta itu benar-benar membawa kami meninggalkan kota Jogja.
Sungguh perjalanan yang geje dan penuh tawa dalam kereta itu. Banyak sekali hal
konyol yang kami temui di dalam kereta. Seperti penjual asongan yang menawarkan
berbagai macam barang dan makanan dengan gaya khas mereka. Dan yang paling
konyol…ada salah seorang penjual asongan yang menawargan dagangannya seperti
ini..”Enegreen….Enegreeen….enegreeen…”, padahal kan namanya Energen ya???haha…
mendengar itu sontak membuat kami tertawa hingga perut kami sakit. Apalagi si
Rista, ketawanya gak berhenti-berhenti.hahaha…belum lagi melihat tingkah konyol
dari Udin di sepanjang jalan. Semakin membuat suasana menjadi konyol dan penuh
tawa.
Terlelap malam
itu kami di dalam kereta. Setelah hamper 10jam perjalanan, akhirnya kami sampai
di Ibu Kota. Bayangin…kami sampai di stasiun Senen pukul 02.00WIB pagi-pagi
buta.Haha..Akhirnya kami hanya beristirahat di Stasiun untuk menunggu datangnya
pagi. Di Stasiun itu kami mendapat serangan lho….kami diserang sekumpulan
nyamuk kelaparan yang sangat ganas..nyamuk-nyamuk itu menyedot darah
kami…haha…waduh..pagi-pagi aja udah ngasih zakat ke nyamuk..hehe..Shalat dan
tidur adalah kegiatan kami selama di stasiun menunggu pagi.
Ketika hari
mulai terang, kami segera menuju ke tempat pemesanan tiket. Kami harus memesan
tiket dari jauh hari untuk pulang ke Jogja agar tidak kehabisan. Pagi itu kami
kaget karena ternyata calon pemesan tiket pun sangat banyak. Kami harus
mengantri lama untuk dapat membeli tiket. Rista yang saat itu menjadi wakil
kami mengantri harus berdesak-desakan dalam antrian yang cukup panjang untuk
mendapatkan tiket. Hingga akhirnya kami mendapatkan tiket. Namun tiket yang
kami dapat tidak sesuai dengan harapan. Tiket itu untuk hari senin, padahal
rencana kami akan pulang ke Jogja Minggu. Tiket hingga hari minggu telah
terjual habis. Yah…mau gimana lagi…mau gak mau pulangnya senin…Sebentar..tak
kasih gambaran gimana antrian calon pembeli tiket di Stasiun senen pagi itu
serta narsis kami di sana.hehe..nie….
Setelah tenang
mendapatkan tiket, kami pun bergegas melangkahkan kaki menuju halte Bus way.
Ya…kami akan menggunakan Transjakarta untuk menuju Muara Angke tempat pelabuhan
penyeberangan ke Pulau seribu. Busway tak dapat mengantarkan kami hingga Muara
Angke. Kami harus melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot.Haha…di
angkot sungguh gerah banget lo bro...Jarot mendapat kenalan sesukunya di angkot
itu. Bapak sopir angkot ternyata juga orang sunda, jadi Jarot enjoy ngobrol
sama bapak sopir sedang kami kepanasan.haha
Tak lama naik
angkot akhirnya kami tiba di Muara Angke. Hal yang menakjubkan di sana adalah baunya
cuy yang sangat menyengat. Amisss…..banget bro ikan semua….Banjir bejek
lagi…Rista dan tata sampai harus memakai masker untuk menahan bau enak
itu..haha…Angkot menurunkan kami di sebuah Pom Bensin sumber BBM kapal. Sampai
disana kami galau….bingung….mau bagaimana. Setelah berunding, akhirnya
terbentuk kesepakatan pembagian tugas. Udin, rista, dan Tata kebagian tugas
belanja untuk persediaan makan kami selama di Pulau seribu. Sedangkan Aku,
Prast, sama jarot harus mencari informasi tentang penyeberangan. Kami pun
segera melaksanakan tugas masing-masing. Informasi yang kami dapat, kapal di
tempat itu hanya menyeberang pukul07.00. Sedang saat itu sudah pukul Sembilan
lebih. Mendengar itu kami semakin galau…untung ada bapak-bapak yang member
informasi bahwa ada penyeberangan sekitar jam10 di pelabuhan baru. Namun letak
pelabuhan baru lumayan jauh dari tempat itu. Setelah kami berkumpul kembali,
kami bergegas menuju ke pelabuhan Baru..Tau kami naik apa saat menuju ke
Pelabuhan baru??Jawabannya kami naik “Odong-Odong”.haha..Odong-odongnya gak
sembarangan low ya..itu Odong-odong modern nan keren.hehe. Semula mau jalan,
tapi karena banjir dan becek serta di bilang jauh, makanya kami naik
Odong-odong.
Sesampainya di
pelabuhan baru, kami langsung menuju tiket boxes untuk membeli tiket. Namun
sayang, ketika itu tiket box belum buka. Kami harus menunggu hingga puluk12.00
untuk dapat membeli tiket kapal. Kami bakal menyeberang dengan menggunakan
kapal Kerapu milik dinas Perhubungan. Lama kami menanti, kami menggunakan waktu
untuk jeprat-jepret narsis.hehe…beginilah jadinya jepretan-jepretan itu. Di
gambar ini akan terlihat bagaimana suasana pelabuhan baru tempat kami
menyeberang.
Bagaimana? Cukup keren
kan??hehe...sayang air lautnya kotor banget ya…beginilah akibat ulah manusia
yang merusak alam…hah…sebel ngeliatnya..Contoh buruk yang tak pantas di tiru...
Yang di
tunggu-tunggu akhirnya datang. Tiket box telah buka. Kami kembali antri untuk
mendapatkan tiket. Ketika itu setelah berdiskusi, kami memutuskan bahwa kami
akan langsung ke Pulau Tidung. Semula kami ingin pergi ke Pulau Pramuka
terlebih dahulu, namun melihat keadaan dan dana kami akhirnya memutuskan untuk
langsung ke pulau tidung saja. Biaya yang harus kami bayar untuk menyeberang ke
Pulau tidung adalah sebesar Rp 30.000,- untuk setiap orang. Tak lama setelah
mendapatkan tiket, akhirnya kami di panggil untuk bersiap masuk ke kapal dan
melaut.hehe…Cerita tak kalah konyol dan indah selama perjalanan kami
menyeberang ke Pulau tidung meninggalkan Pulau jawa. Penasaran bagaimana cerita
kami melaut??Please wait the next Part…hehe….tunggu yah cerita
selanjutnya…kalau gak baca bakal penasaran seumur hidup…hehehehe...thanks for
your visitJ
0 komentar:
Posting Komentar