Berita indah Pulau Tidung Part I

Minggu, 29 Januari 2012

Rencana liburan akhirnya tersampaikan sudah. Cerita kali ini masih melibatkan Aku, Prasetyo, Mauludin, dan Jarot. Namun personel kali ini ditambah oleh Tata dan Rista teman kelasku. Setelah berulang kali berdiskusi, akhirnya terpilihlah Pulau seribu sebagai objek yang akan di kunjungi. Keinginan menginjakkan kaki di Karimun Jawa harus ku tunda. Keadaan cuaca buruk menghalangi mimpi kami pergi kesana liburan ini. Sebagai gantinya kami memilih kepulauan seribu. Semula kepulauan seribu pun juga menjadi masalah sebab di sana pun menurut kabar juga di landa cuaca buruk. Namun setelah kami cari tahu lewat berbagai sumber, rute penyeberangan disana masih di buka. Bermodal nekat kami pun memutuskan untuk tetap pergi kesana.
Hari itu selasa 17 januari 2011, adalah hari awal dimana cerita indah ini dimulai. Tiket kereta sudah di pesan. Hujan sore itu seakan ingin menghalangi langkah kami untuk melangkah. Namun dengan tekad yang kuat, kami menerobosnya hingga sampai di stasiun. Sore itu sungguh special, terutama bagiku. Ketika semua temanku di antar oleh teman yang lain, aku berbeda. Sore itu aku dijemput oleh ceweku…Sungguh luar biasa bagiku sebab dia rela menerobos hujan hanya demi mengantarku ke stasiun. Sesampainya kami di stasiun, perpisahan yang menggalaukan pun dimulai. Dengan berat hati ku harus berpisah dengan kekasihku untuk seminggu kedepan dengan jarak yang begitu jauh. Sungguh sedih pastinya. Namun demi mimpi itu aku tetap melangkah bersama kawan-kawanku yang geje itu.hehe..Setelah melalui perpisahan maut dengan wanita yang luar biasa itu, kami ber enam segera memasuki stasiun untuk menuju ke kereta. Sungguh masih galau rasa hatiku saat itu melihat dia jalan menjauh dariku…hahaha…
Tepat pukul 17.00WIB kereta Progo jurusan Pasar Senen mulai bergerak. Kereta itulah yang akan membawa kami menuju Ibu Kota. Perlahan kereta mulai melaju dan semakin cepat. Doa tak lupa kami haturkan kepada yang Maha kuasa agar perjalanan kami selamat. Akhirnya kereta itu benar-benar membawa kami meninggalkan kota Jogja. Sungguh perjalanan yang geje dan penuh tawa dalam kereta itu. Banyak sekali hal konyol yang kami temui di dalam kereta. Seperti penjual asongan yang menawarkan berbagai macam barang dan makanan dengan gaya khas mereka. Dan yang paling konyol…ada salah seorang penjual asongan yang menawargan dagangannya seperti ini..”Enegreen….Enegreeen….enegreeen…”, padahal kan namanya Energen ya???haha… mendengar itu sontak membuat kami tertawa hingga perut kami sakit. Apalagi si Rista, ketawanya gak berhenti-berhenti.hahaha…belum lagi melihat tingkah konyol dari Udin di sepanjang jalan. Semakin membuat suasana menjadi konyol dan penuh tawa.
Terlelap malam itu kami di dalam kereta. Setelah hamper 10jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Ibu Kota. Bayangin…kami sampai di stasiun Senen pukul 02.00WIB pagi-pagi buta.Haha..Akhirnya kami hanya beristirahat di Stasiun untuk menunggu datangnya pagi. Di Stasiun itu kami mendapat serangan lho….kami diserang sekumpulan nyamuk kelaparan yang sangat ganas..nyamuk-nyamuk itu menyedot darah kami…haha…waduh..pagi-pagi aja udah ngasih zakat ke nyamuk..hehe..Shalat dan tidur adalah kegiatan kami selama di stasiun menunggu pagi.
Ketika hari mulai terang, kami segera menuju ke tempat pemesanan tiket. Kami harus memesan tiket dari jauh hari untuk pulang ke Jogja agar tidak kehabisan. Pagi itu kami kaget karena ternyata calon pemesan tiket pun sangat banyak. Kami harus mengantri lama untuk dapat membeli tiket. Rista yang saat itu menjadi wakil kami mengantri harus berdesak-desakan dalam antrian yang cukup panjang untuk mendapatkan tiket. Hingga akhirnya kami mendapatkan tiket. Namun tiket yang kami dapat tidak sesuai dengan harapan. Tiket itu untuk hari senin, padahal rencana kami akan pulang ke Jogja Minggu. Tiket hingga hari minggu telah terjual habis. Yah…mau gimana lagi…mau gak mau pulangnya senin…Sebentar..tak kasih gambaran gimana antrian calon pembeli tiket di Stasiun senen pagi itu serta narsis kami di sana.hehe..nie….


Setelah tenang mendapatkan tiket, kami pun bergegas melangkahkan kaki menuju halte Bus way. Ya…kami akan menggunakan Transjakarta untuk menuju Muara Angke tempat pelabuhan penyeberangan ke Pulau seribu. Busway tak dapat mengantarkan kami hingga Muara Angke. Kami harus melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot.Haha…di angkot sungguh gerah banget lo bro...Jarot mendapat kenalan sesukunya di angkot itu. Bapak sopir angkot ternyata juga orang sunda, jadi Jarot enjoy ngobrol sama bapak sopir sedang kami kepanasan.haha
Tak lama naik angkot akhirnya kami tiba di Muara Angke. Hal yang menakjubkan di sana adalah baunya cuy yang sangat menyengat. Amisss…..banget bro ikan semua….Banjir bejek lagi…Rista dan tata sampai harus memakai masker untuk menahan bau enak itu..haha…Angkot menurunkan kami di sebuah Pom Bensin sumber BBM kapal. Sampai disana kami galau….bingung….mau bagaimana. Setelah berunding, akhirnya terbentuk kesepakatan pembagian tugas. Udin, rista, dan Tata kebagian tugas belanja untuk persediaan makan kami selama di Pulau seribu. Sedangkan Aku, Prast, sama jarot harus mencari informasi tentang penyeberangan. Kami pun segera melaksanakan tugas masing-masing. Informasi yang kami dapat, kapal di tempat itu hanya menyeberang pukul07.00. Sedang saat itu sudah pukul Sembilan lebih. Mendengar itu kami semakin galau…untung ada bapak-bapak yang member informasi bahwa ada penyeberangan sekitar jam10 di pelabuhan baru. Namun letak pelabuhan baru lumayan jauh dari tempat itu. Setelah kami berkumpul kembali, kami bergegas menuju ke pelabuhan Baru..Tau kami naik apa saat menuju ke Pelabuhan baru??Jawabannya kami naik “Odong-Odong”.haha..Odong-odongnya gak sembarangan low ya..itu Odong-odong modern nan keren.hehe. Semula mau jalan, tapi karena banjir dan becek serta di bilang jauh, makanya kami naik Odong-odong.
Sesampainya di pelabuhan baru, kami langsung menuju tiket boxes untuk membeli tiket. Namun sayang, ketika itu tiket box belum buka. Kami harus menunggu hingga puluk12.00 untuk dapat membeli tiket kapal. Kami bakal menyeberang dengan menggunakan kapal Kerapu milik dinas Perhubungan. Lama kami menanti, kami menggunakan waktu untuk jeprat-jepret narsis.hehe…beginilah jadinya jepretan-jepretan itu. Di gambar ini akan terlihat bagaimana suasana pelabuhan baru tempat kami menyeberang.





               Bagaimana? Cukup keren kan??hehe...sayang air lautnya kotor banget ya…beginilah akibat ulah manusia yang merusak alam…hah…sebel ngeliatnya..Contoh buruk yang tak pantas di tiru...
Yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Tiket box telah buka. Kami kembali antri untuk mendapatkan tiket. Ketika itu setelah berdiskusi, kami memutuskan bahwa kami akan langsung ke Pulau Tidung. Semula kami ingin pergi ke Pulau Pramuka terlebih dahulu, namun melihat keadaan dan dana kami akhirnya memutuskan untuk langsung ke pulau tidung saja. Biaya yang harus kami bayar untuk menyeberang ke Pulau tidung adalah sebesar Rp 30.000,- untuk setiap orang. Tak lama setelah mendapatkan tiket, akhirnya kami di panggil untuk bersiap masuk ke kapal dan melaut.hehe…Cerita tak kalah konyol dan indah selama perjalanan kami menyeberang ke Pulau tidung meninggalkan Pulau jawa. Penasaran bagaimana cerita kami melaut??Please wait the next Part…hehe….tunggu yah cerita selanjutnya…kalau gak baca bakal penasaran seumur hidup…hehehehe...thanks for your visitJ

0 komentar:

Posting Komentar

Flowers

Flowers
The beauty Arachnis

Serangga galau

Serangga galau
The Romantic Insect

Amblyphigi

Amblyphigi
Salah satu biota penghuni ekosistem Gua
 

Browse