Ketika
itu kami galau menentukan jadi atau tidaknya kita-kita berangkat kesana. Tidak
sedikit hambatan dan gangguan mencoba menghalangi keberangkatan kita kesana.
Dari mulai masalah waktu dan yang paling bikin galau adalah masalah cewek yang
kurang ikhlas melepaskan kami pergi kesana. Akan tetapi setelah berunding kami
membulatkan tekat untuk pergi kesana. Sesuai rencana kami akhirnya berangkat
pada tanggal 3 desember 2011. Kami berempat berangkat dengan segala bekal dan
perlengkapan menggunakan motor pras dan motorku, walau tau kalau motor kami
sama-sama boros tapi kami tak mengambil pusing dan langsung aja berangkat.
Jogja-Magelang-Temanggung-Wonosobo, adalah trek yang harus kami lalui untuk
mencapai Dieng. Inilah sedikit jepretan selama perjalanan kami sampai di
wonosobo
Setelah
menempuh perjalanan sepanjang 3 jam lebih akhirnya kami sampai di kota Wonosobo
tempat orang-orang ngapak. Karena kami merasa lapar, haus dan lelah, kami
memutuskan untuk mencari rumah salah satu kawan kami yang berdomisili di sana
yakni anand teman sekelasku. Setalah mencari-cari akhirnya kami menemukan
rumahnya. Inilah rumah anand di Wonosobo
Lelap
tidur kami saat itu sebelum akhirnya suara lirih azan dzuhur membangunkan kami
diri kelelapan itu dan membawa kami ke masjid tak jauh dari rumah anand untuk
melaksanakan ibadah shalat dzuhur. Selepas itu kami bersiap-siap dan akan
memulai perjalanan menuju kompleks dieng yang kata anand masih sekitar 30km
dari rumahny itu.
Setelah
berpamitan dengan ibu anand yang tiba-tiba muncul ketika kami hendak pergi,
kami menyalakan motor kami dan akhirnya berangkat. Banyak cerita menarik selama
perjalan menuju Dieng, salah satuny ketika kami tersesat akibat salah ambil
jalan. Muter-muter gak penting menghabiskan bensin dan waktu sampai akhirnya
kami bertemu dengan dua orang anak tentara yang konyol yang akhirnya
mengarahkan kami ke jalan yang benar. Perjalanan tak semulus yang di harapkan,
salah satu dari kami Jarot mesti mencari ATM dan itu membutuhkan waktu untuk
menemukannya. Kami juga mau beli beras tapi tak satu pun warung yang kami
singgahi yang menjualnya. Sedih….Untung aku membawa beras walau cuma sedikit.hehe
Satu
jam lebih berlalu mengiringi perjalanan kami menuju dieng, hingga akhirnya kami
benar-benar samapai disana. Ya..Dieng…kami benar-benar menginjakkan kaki
disana. Pemandangan yang luar biasa cantiknya tersuguh menghiasi sepanjang
jalan sangat menarik perhatian kami. Udara yang dingin sungguh sangat
menyejukkan hati. Setelah berunding akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi
telaga Menjer. Inilah cerita indah kami selama di telaga menjer.
Indah
yang kau suguhkan
Membiru
warna airmu
Hijau
warna mengelilingimu
Menjulang
tinggi bukit melindungimu
Perahu
dan rakit menghiasmu
Kaulah
sebagian dari karunia terindahNya
Menjer….berulang
ku sebut namamu
Terimakasih
atas keindahan itu
Foto-foto
narsis kami pun menghiasi detik demi detik waktu kami disana. Narsis spontan
menjadi pilihan kami melihat keindahan telaga itu. Kekonyolan tak lepas dari
kami…disana kami menjumpai penjual siomay yang sangat menggoda. Suasana dingin
membuat kekenyangan yang kami dapat di tempat anand hilang tak berbekas lagi.
Akhirnya kami beli dah tu siomay untuk mengganjal perut yang sudah mulai
protes.hehe. Yuk…… kita tengok kenarsisan kami disana.hehe
Rp.2000,-
adalah nominal yang harus kami keluarkan untuk membayar parkir sebelum kami
beranjak meninggalkan telaga itu. Sebuah nominal yang tak seberapa dibandingkan
dengan segudang keindahan yang kami dapat dari telaga itu. Setelah
membayar…langsung dah kami beranjak pergi dengan membawa kenangan indah telaga
itu.
Objek
selanjutnya yang akan kami tapaki adalah Telaga Warna. Telaga yang tak kalah
indah dari Menjer. Mau tahu keindahan apalagi yang kami dapatkan disana???wait
for the next part…Visit again and we will tell you another beauty stories.
0 komentar:
Posting Komentar