Beauty memories of Dieng part 2

Rabu, 25 Januari 2012


           Ketika itu kami galau menentukan jadi atau tidaknya kita-kita berangkat kesana. Tidak sedikit hambatan dan gangguan mencoba menghalangi keberangkatan kita kesana. Dari mulai masalah waktu dan yang paling bikin galau adalah masalah cewek yang kurang ikhlas melepaskan kami pergi kesana. Akan tetapi setelah berunding kami membulatkan tekat untuk pergi kesana. Sesuai rencana kami akhirnya berangkat pada tanggal 3 desember 2011. Kami berempat berangkat dengan segala bekal dan perlengkapan menggunakan motor pras dan motorku, walau tau kalau motor kami sama-sama boros tapi kami tak mengambil pusing dan langsung aja berangkat. Jogja-Magelang-Temanggung-Wonosobo, adalah trek yang harus kami lalui untuk mencapai Dieng. Inilah sedikit jepretan selama perjalanan kami sampai di wonosobo














               Setelah menempuh perjalanan sepanjang 3 jam lebih akhirnya kami sampai di kota Wonosobo tempat orang-orang ngapak. Karena kami merasa lapar, haus dan lelah, kami memutuskan untuk mencari rumah salah satu kawan kami yang berdomisili di sana yakni anand teman sekelasku. Setalah mencari-cari akhirnya kami menemukan rumahnya. Inilah rumah anand di Wonosobo



Lapar, haus, dan lelah kami benar-benar terobati disana. Tanpa bosa-basi anand langsung menyuguhi kami berbagai macam makanan dan tanpa ragu kami pun langsung melahapnya. Setelah perut kenyang kami pun menuju kamar dan beristirahat. “Tuan rumah yang baik,” itulah kata yang pantas bagi anand atas segala suguhan dan pelayanan yang baik bagi kami.hehe. satu informasi penting yang kami dapat selama di rumah anand adalah bahwa ternyata anak itu tetap saja gila dan geje sama saat di jogja. Malahan dirumahnya dia terlihat lebih gila dengan segala tingkahnya yang konyol yang membuat kami “ngakak” dari sampah rumahnya dibuang ke tempat tetangga sampai memecahkan panci ibunya.Haha..kau memang konyol nand.
Lelap tidur kami saat itu sebelum akhirnya suara lirih azan dzuhur membangunkan kami diri kelelapan itu dan membawa kami ke masjid tak jauh dari rumah anand untuk melaksanakan ibadah shalat dzuhur. Selepas itu kami bersiap-siap dan akan memulai perjalanan menuju kompleks dieng yang kata anand masih sekitar 30km dari rumahny itu.


            Setelah berpamitan dengan ibu anand yang tiba-tiba muncul ketika kami hendak pergi, kami menyalakan motor kami dan akhirnya berangkat. Banyak cerita menarik selama perjalan menuju Dieng, salah satuny ketika kami tersesat akibat salah ambil jalan. Muter-muter gak penting menghabiskan bensin dan waktu sampai akhirnya kami bertemu dengan dua orang anak tentara yang konyol yang akhirnya mengarahkan kami ke jalan yang benar. Perjalanan tak semulus yang di harapkan, salah satu dari kami Jarot mesti mencari ATM dan itu membutuhkan waktu untuk menemukannya. Kami juga mau beli beras tapi tak satu pun warung yang kami singgahi yang menjualnya. Sedih….Untung aku membawa beras walau cuma sedikit.hehe
             Satu jam lebih berlalu mengiringi perjalanan kami menuju dieng, hingga akhirnya kami benar-benar samapai disana. Ya..Dieng…kami benar-benar menginjakkan kaki disana. Pemandangan yang luar biasa cantiknya tersuguh menghiasi sepanjang jalan sangat menarik perhatian kami. Udara yang dingin sungguh sangat menyejukkan hati. Setelah berunding akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi telaga Menjer. Inilah cerita indah kami selama di telaga menjer.

Indah yang kau suguhkan
Sejuk hawa ketika itu
Membiru warna airmu
Hijau warna mengelilingimu
Menjulang tinggi bukit melindungimu
Perahu dan rakit menghiasmu
Kaulah sebagian dari karunia terindahNya
Menjer….berulang ku sebut namamu
Terimakasih atas keindahan itu



Foto-foto narsis kami pun menghiasi detik demi detik waktu kami disana. Narsis spontan menjadi pilihan kami melihat keindahan telaga itu. Kekonyolan tak lepas dari kami…disana kami menjumpai penjual siomay yang sangat menggoda. Suasana dingin membuat kekenyangan yang kami dapat di tempat anand hilang tak berbekas lagi. Akhirnya kami beli dah tu siomay untuk mengganjal perut yang sudah mulai protes.hehe. Yuk…… kita tengok kenarsisan kami disana.hehe

           Rp.2000,- adalah nominal yang harus kami keluarkan untuk membayar parkir sebelum kami beranjak meninggalkan telaga itu. Sebuah nominal yang tak seberapa dibandingkan dengan segudang keindahan yang kami dapat dari telaga itu. Setelah membayar…langsung dah kami beranjak pergi dengan membawa kenangan indah telaga itu.
          Objek selanjutnya yang akan kami tapaki adalah Telaga Warna. Telaga yang tak kalah indah dari Menjer. Mau tahu keindahan apalagi yang kami dapatkan disana???wait for the next part…Visit again and we will tell you another beauty stories.

0 komentar:

Posting Komentar

Flowers

Flowers
The beauty Arachnis

Serangga galau

Serangga galau
The Romantic Insect

Amblyphigi

Amblyphigi
Salah satu biota penghuni ekosistem Gua
 

Browse