Siapa
sangka, melancong kami di pulau seribu masjid disertai dengan petualangan hebat
yang tidak terencana. Yup…adalah Gunung Rinjani yang menjadikan perjalan kami
ke Lombok begitu berkesan dan tidak akan pernah terlupakan. Semula kami tidak
berencana untuk mendaki gunung tersebut, akan tetapi diskusi kami sewaktu berada
di dalam kereta sritanjung berbuah tekad untuk mendaki Gunung tertinggi ke-3 di
Indonesia tersebut.
Setelah
beristirahat di rumah win, pagi itu kami berangkat ke Lombok timur diantarkan
oleh Bapak win dan Winarta sendiri dengan mobil. Setelah menempuh perjalanan hamper
2 jam, tibalah kami di Lombok timur. Adalah desa Sembalun, yang menjadi garis
start pendakian Gunung Rinjani. Namun ternyata, untuk mencapai sembalun
tidaklah mudah. Kami harus naik mobil pick up karena jalannya lumayan ekstrem.
Win dan Bapak win hanya bias mengantar di daerah iqmal tempat dimana kami bisa
mencari tumpangan menuju ke Sembalon.
Hati
yang semula rada gelisah dan ragu perlahan memudar ketika kami berjumpa dengan
para calon pendaki-pendaki lain. Adalah rombongan dari Tegal yang terdiri dari
3 orang yang selanjutnya bergabung dengan kami untuk melakukan petualangan
hebat ini bersama.
Setelah
berbelanja bekal secukupnya, kami akhirnya mendapatkan mobil pick up yang
bersedia membawa kami ke Sembalun. Namun tenyata numpang disana berarti tidak
gratis alias bayar. Satu anak dikenai biaya 10 ribu untuk perjalanan trip ke
Sembalun. Wah..lumayan mahal juga ya…padahal kami harus berbaur dengan bertumpuk
barang belanjaan yang ada di mobil pick up itu.
Perjalanan
kesembalun menyajikan pemandangan yang menyita mata. Hamparan bukit di kanan
kiri jalan menjadikan suasana yang begitu mempesona. Jalan yang naik turun
sempat membuat perutku sedikit tergoncang dan membuatku mual. Untung ada
antangin, sekali minum rebes urusan mual-mual hilang..hehe…
Hampir
1.5 jam perjalanan, akhirnya sampailah kami di desa Sembalun. Desa itu masih
begitu asri dan belum ramai. Di desa inilah start pendakian dimulai. Di desa
ini terdapat satu post yang mengurusi tentang pendakian Gunung Rinjani. Kami
mengunjungi post tersebut dan membeli tiket pendakian, satu anak sebesar 10
ribu rupiah. Setelah mengisi data diri dan diberikan tanda pendaki, kami bersiap
untuk memulai petualangan itu. Rasa ragu dalam hati kami semakin memudar ketika
kami kembali berjumpa dengan rombongan calon pendaki lain yang turut bergabung
dengan kelompok. Adalah rombongan dari Surabaya yang terdiri dari 7 orang yang
selanjutnya menjadi group pendakian kami.
Kekawatiran
dan rasa minder muncul dalam hati ketika melihat para pendaki lain yang
semuanya membawa tas besar dan sepertinya berisi banyak bekal makanan. Padahal
kami hanya berempat hanya membawa tas ransel yang tidak terlalu besar dan hanya
berisi bekal yang tidak terlalu banyak. Namun sudah sampai di sembalun, kami
bergegas bersiap-siap dan membuang jauh-jauh keraguan itu. KAMU PASTI
BISA..itulah kata-kata yang senantiasa kugelorakan dalam diriku untuk
menyemangati diriku sendiri. Maklum, ini adalah pengalaman pertama aku mendaki
gunung. Dan pengalaman pertama ini langsung harus mendaki Gunung Rinjani yang
memiliki tinggi 3726 Mdpl. Waw….luar biasa tingginya.
Setelah
mantap dengan persiapan masing-masing, bersama dengan rombongan kami bergegas
naik kembali ke mobil pick up yang kami sewa untuk mengantarkan kami menuju
garis start pendakian. Hal konyol kami temui ketika sang sopir gila-gilaan
mengendarai mobil pick up tersebut. Jalan tanah bergelombang dan berbatu dia lewati
saja dengan mobil pick up itu. Sontak mobil berjalan dengan berguncang yang
membuat kami ikut pula berguncang. Wah…udah kaya off road aja tuh sopir…gila
amat memaksakan mobilnya melewati medan yang ancur kaya gitu.
Setelah
sampai di titik strart, kami beristirahat sejenak untuk memulihkan kepala kami
yang pusing akibat guncangan di mobil tadi. Keindahan seperti sudah tidak sabar
menyapa kami. Di titik itu, kami sudah disuguhi keindahan berupa kawanan burung
elang yang terbang kesana-kemari sambil mengeluarkan suara khasnya. Kanan-kiri
terlihat hamparan padang rumput luas….sungguh begitu indah, padahal ini baru di
kaki Gunung.
Waktu
sudah menunjukkan pukul 2 siang dan kami memutuskan untuk sholat sekalian.
Setalah sholat, barulah kami berkumpul dan berdoa untuk benar-benar memulai
langkah kami mendaki Gunung Rinjani. Inilah para petualang Gunung Rinjani dari
Jogja-Tegal dan Semarang yang bersatu…..Jepret…Bismillah…petualanga dimulai.haha
0 komentar:
Posting Komentar