Hampir 2 jam sudah aku
menikmati my first flight. Cukup lama rasanya memandangi lautan awan, akhirnya mulai
tampak daratan luas di bawah sana. Daratan itu nampak sangat berbeda dengan
pulau-pulau lain yang ku lihat selama penerbangan tadi. Daratan itu terlihat
amat rapi, lautnya terlihat dangkal, banyak kapal-kapal besar, gedung-gedung
pencakar langit, dan sungguh luar biasa modern kayak negara di eropa. “Well
passenger, now we will be landing in Singapore. Please use your safety seat
belt. “ terdengar pengumuman dari awak pesawat. Wah…jadi ini Singapore?
cruise center...semacam ambarokmo tp dijadiin pelabuhan kapal..ckckckck — at Singapore Cruise Centre.
pertama
kalinya aku naik MRT singapore. Kereta bawah tanah super cepat. Kata
Mr.Taha, kalau mau muter2 Singapore, tinggal naik aja MRT.Murah dan
cepat. Kita juga bisa melihat pemandangan indah ketika kereta ini keluar
dari tanah :D.. Kereta ini luar biasa. Kata beliau, ada 4 tingkat rel
di bawah tanah.Jd ada 4 tingkat rel dibawah tanah. Yah....Jangan
dibandingkan kereta ekonomi progo atau kelas executive indonesia
sekalipun..jauh :D — at MRT.
Changi International
Airport. Terlihat sekilas tulisan diatas gedung besar ketika pesawat landing
dan berjalan menuju gate. Oh..ini ya bandara yang diklaim sebagai salah satu
bandara terbaik di dunia sehingga dijadikan banyak maskapai untuk transit?.
Dari luar terlihat biasa sih, gak jauh beda sama Soeta. Cuman lintasannya
terlihat lebih luas dan banyak, halaman dan rumputnya tertata rapi,
pesawat-pesawatnya lebih banyak dan Gedungnya jauh lebih besar.
Pesawat sampai di Gate. Penumpang
dipersilahkan untuk turun. Dag-dig-dug. Kembali Jantungku berdetak kencang
setelah mendengar pengumuman itu. Ya bagaimana tidak, aku cuma sendirian dan
aku tidak punya link di sini. Sedangkan aku harus hidup sehari disini untuk
transit. Terlebih aku baru pertama ke Luar Negeri belum banyak tahu seperti apa
keadaan bandara di sana. Rencanaku malam ini, aku akan menginap di bandara. Aku
sudah persiapkan itu dengan membawa sleeping bed. Ya..maklum lah..management
keuangan harus dipelihara dengan baik. Aku masih harus hidup seminggu lebih di
negeri orang dengan bekal pas-pasan yang ku bawa.
Setelah sampai di
Bandara, semula aku sempat bingung mau gimana. Bingung pula bagaimana cara
mengambil bagasi. Mau bertanya kok malu.hehe… Aku hanya mengikuti orang-orang
yang keluar dari pesawat tadi berjalan entah mau menuju kemana mereka. Aku Cuma
berharap mereka menuju gedung depan bandara ini.
Tidak lama berjalan
nampak papan digital bertuliskan Imigration office. Oh..keimigrasian. Aku bisa
bertanya bagaimana cara mengambil bagasi disana. Batinku. Tapi setelah aku
mendekat dan memperhatikan orang-orang disana, tiba-tiba jadi agak takut
bertanya. Petugas imigrasinya kok serem-serem amat. Macam orang-orang India
berkulit coklat tua. Hua..gimana ini…daripada bingung ga jelas akhirnya aku
memberanikan diri bertanya. Hyalah….pelajaran berlaku disini. Jangan melihat
sesuatu dari kenampakan luarnya saja. Ternyata walau muka mereka amat seram,
tapi mereka sangat ramah dan friendly sekali. Semula aku begaya pake English,
eh..setelah mengecek passportku mereka langsung beralih pake bahasa melayu. So
kita cakap-cakap pake melayu la...Haha..
Aku belum mengisi surat
imigrasi. Aku tak tahu sebelumnya kalau setiap ganti negara harus mengisi surat
imigrasi dulu dan dikumpulkan di immigration office. Maklum lah baru pertama
kok. Aku pun diminta mengisi dan setelah itu pasportku dicap lalu mereka
menjelaskan bagaimana cara mengambil bagasi serta memberiku arah menuju gedung
depan. Thanks a lot pak bu petugas Imigration atas bantuannya..hehe
Aku berjalan mengikuti
penunjuk arah digital yang terpampang jelas. Kalau seperti ini caranya mudah.
Tidak mungkin kita tersesat. Tidak lama berjalan aku sudah sampai di gedung
depan. Terlihat dari balik kaca banyak kerumunan orang yang membawa papan
bertuliskan nama-nama. Ternyata mereka adalah para penjemput. Wah..enak
ya..tiba bandara langsung dijemput macam itu. Pasti tidak bingung macam aku
ini. Aku abaikan saja kerumunan itu wong ya siapa juga yang mau jemput
aku.haha..Suatu saat nanti semoga aku bisa juga merasakan menjadi orang penting
dan ada yang mau jemput aku di bandara macam itu.haha..Amin
Setelah keluar ruangan,
aku menuju ke salah satu kursi yang ada di bagian gedung depan. Disana aku
memutuskan untuk istirahat sejenak sambil berfikir, mau ngapain untuk mengisi
waktu selama disini. Semula aku berencana untuk keluar bandara dan muter-muter,
tapi aku urungkan niat karena diluar hujan sangat lebat. Aku juga sedikitpun
tidak tahu jalur-jalur transportasi disini. Takut malah ilang. Padahal
sebenarnya sangat ingin rasanya aku muter-muter di negeri Singa ini. Tapi ya
gimana :O
Di tempat duduk itu aku
bertemu dengan orang Indonesia. Semula aku pikir mereka orang china karena
kulitnya macam itu. Tapi setelah aku melihat passport mereka kok ternyata
sama-sama ijo. Hehe..Mereka kayaknya orang kaya nampak jelas dari penampilan
mereka. Ya…aku memberanikan diri untuk bertanya. Sedikit banyak mereka
menjelaskan mengenai bandara ini. Kami pun bercerita sejenak di tempat itu.
Mereka nampak heran ketika aku jelaskan kalau aku datang sendirian dan ini
penerbangan sekaligus overseasku yang pertama. Di Singapore pun aku gak punya
kenalan siapa-siapa dan mau nekad nginep di bandara. “Emangnya kenapa sih kalo
aku tidur di bandara, orang aku sudah biasa klekaran di lantai bahkan aku kan
udah biasa tidur di tenda, “ Batinku melihat keheranan mereka.
Mereka pergi dan aku sendiri lagi. Tidak
terasa hari sudah mulai sore. Jamku sudah menunjukkan pukul 03.00 pm. Itu
berarti sudah pukul 04.00 waktu Singapore. Aku teringat aku belum Sholat Dzhur
dan Ashar. MasyaAllah...langsung aku cabut muter-muter cari mushola.
Kesana-kemari aku cari-cari kok gak nemu. Sampek capek aku. Aku naik ke lantai
dua dan muter-muter lagi tetep juga gak nemu musholanya. “Ah..ini mana sih
musholanya. Bercanda bener, yang ada cuma toilet. Biasanya kan deket
toilet-toilet gitu ada mushola. Masak iya sholat di toilet. Geje gile bener,
“batinku.
Setelah capek gak
nemu-nemu, aku memutuskan untuk bertanya. Tidak jauh dari tempatku berdiri ada
petugas yang sedang becengkerama dan terlihat sedang menjelas-jelaskan sesuatu
kepada calon penumpang. “Ah..dia pasti tahu, “batinku. Setelah mengantri, aku
bisa juga bicara dengan dia. Dan disaat kebingungan itu, keajaiban pun
diturunkanNya. Tak kusangka..petugas itulah yang dikirimkanNya menjadi Malaikat
penolongku di Singapore.
Malaikat itu bernama
Mr.Taha. Ya…dialah yang membawa salah satu mimpiku di negeri kecil nan
mempesona ini menjadi kenyataan. Kami banyak ngobrol sore itu. Aku menjelaskan
tentang nasibku dan semua maksud dan tujuanku berkelana ini. Entah kenapa dia
seperti merasa heran dan mungkin kasian denganku. Sama dengan orang yang
kutemui sebelumnya, dia pun juga kaget dengan kenekatanku yang pergi sendirian
ke luar negeri dalam overseas pertamaku. “You are crazy”, katanya padaku. Aku
Cuma cengar-cengir mendengar penjelasannya tentang risiko yang mungkin datang
padaku.hehe..ya maaf Mr. namanya juga nekad dan belum tau apa-apa.
Dalam perbincangan itu
dia menjelaskan kalau di bandara ini memang tidak ada mushola. Wa..aku kaget
alias shock. Masak bandara kelas International dan salah satu terbaik ini gak
punya mushola. Padahal bandara ini salah satu bandara yang digunakan transit
para calon haji yang hendak ke Saudi. Lalu mereka pada sholat dimana batinku.
Melihat keherananku dia kembali menjelaskan bahwa kita bisa sholat di manapun
disini, orang-orang biasanya sholat di basement, di bawah tangga atau
ditempat-tempat kosong dan sepi yang ada. Bahkan banyak pula yang sholat di
deket toilet. Haha..aku kaget mendengar penjelasannya itu..masak iya sholat di
deket toilet. Mana sah batinku.
Perbincangan sore itu
mesti berakhir karena sudah banyak orang-orang mengantri dibelakangku untuk
meminta informasi kepada dia. Dia meminta no.Hpku sebelum aku pergi. Next time
we will meet again, I’ll call you. Katanya.
Segera setelah itu aku langsung cabut untuk mencari toilet untuk
berwudhu. Aku turun ke basement untuk ke toilet dan mencari tempat untuk
sholat. Ya ampun..aku lupa menanyakan kemana arah kiblat. Setelah wudhu aku
liat kanan kiri siapa tahu ada yang mau sholat. Allah memang maha adil, tidak
lama setelah itu aku lihat di arah depan ada dua laki-laki berpeci, berpakaian
jubbah ala muslim sedang mendorong trail mereka. Tanpa banyak pikir langsung
aku samperin mereka. Haha…hal konyol terjadi saat itu. Pertama aku bertanya
dengan bahasa inggris dimana arah kiblat, tapi ternyata, “Heh mas…koe wong jowo
yo?” mak pleret….wkwkwk parah..ternyata mereka orang Indonesia. “Kok tau mas,
“tanyaku. “Suaramu kui lo mas..ra bisa ditutupi,”jawabnya. Haha batinku
terbahak malu stengah mati.
Ya…kembali Malaikat
diturunkanNya untukku. Mereka adalah Mas Zainal dan Mas Mulyanto. Mas Zainal asli
Jakarta dan Mas Mul asli Gunungkidul. Pantas saja mas Mul tau logat
jawaku..orang asli Gunungkidul.haha.Tapi ternyata beliau sudah lama hidup di Kalimantan. Saudara-saudara baruku ini adalah dua orang muslim yang sudah
sangat sering berhijrah ke penjuru dunia untuk berdakwah. Akhirnya aku punya
teman sejenak. Mereka yang akhirnya mengajakku sholat berjamaah sore itu. Dan
yang benar saja, kami sholat berjamaah di dekat toilet. haha…Disana banyak
sekali orang sliwar-sliwer. “Kenapa le..gausah risih..kita terpaksa sholat
disini karena memang gak ada masjid..yang penting niat kita baik..walaupun
didekat toilet tapi tenang kebersihan terjamain bahkan mungkin justru lebih
bersih dari masjid yang ada di negara kita.” Mas Mul menasehatiku. Haha..bener
juga ya..walau di deket toilet tapi sedikitpun gak bau toilet dan sangat
bersih.
Malam itu setelah
sholat maghrib kami memutuskan untuk makan malam. Kami bertiga menuju restoran
yang ada di airport. Selama makan malam itu mas Mul dan Mas Zainal banyak
bercerita tentang muslim dan dakwah, tentang perjalanan hidup mereka dan mereka
banyak memberiku nasehat. Satu pelajaran penting yang kudapat adalah kita harus
tetap sholat walau dalam perantauan di negeri yang kaum muslim adalah minoritas
seperti ini. Walau situasi dan kondisi seperti sulit dan tidak mungkin, tapi
kita harus ingat kalau sholat itu wajib dan harus kita jalankan selagi kita
mampu. Aku bersyukur malam itu dipertemukan dengan mereka. Diperantauan inipun
Allah terus mengingatkanku untuk tetap dekat denganNya. Dan sungguh mereka
orang yang sangat baik. Makan malam itupun aku ditraktir. Wah…Subhanallah
sekali..Allah memang luar biasa.
Setelah makan malam
kami cabut untuk sholat isya berjamaah. Kembali di dekat toilet. Hm…dan perpisahan memang selalu pahit. Malam
itu aku harus berpisah dengan mereka karena pesawat mereka depart jam 8 malam
itu. Setelah itupun aku sendiri lagi. Daripada gak jelas gitu, aku putuskan
untuk jalan-jalan berkeliling airport. Teringat kata Mr.Taha kalau kita bisa
naik train gratis di airport. Kita bisa keliling airport dengan naik train itu.
Aku pun muter-muter kesana-kemari bolak balik naik train. Haha..lumayan lah di
Indonesia sepertinya jarang ada yang macam ini. Hm..jadi Changi International
airport ini terdiri dari 3 terminal besar. Tempatku depart dan landing berada
di terminal 2. Terminal 1 dan 3 ada di sampingnya. Bandara ini sangat luas dan
Megah. Setiap sudutnya bersih tanpa ada sampah. Petugas kebersihan secara
berkala mengepel dan membersihkan lantainya. Dan yang luar biasa, petugas
kebersihan itu kebanyakan adalah kaum hawa yang sudah berusia lanjut. Udara di
dalamnya dingin dan segar full AC. Disetiap terminal memiliki keistimewaan
tersendiri. Toilet sangat bersih dan modern. Disana sini tersedia tempat untuk
mengisi air minum. Walaupun namanya bandara, tidak pernah sedikitpun terdengar
suara pesawat. Iringan music yang nyaman selalu terdengar di seluruh bagian
bandara. Sungguh…lebih tepat jadi supermall daripada bandara.
Jam 8 malam aku
duduk-duduk di terminal 2. Hp berbunyi..Mr.Taha telpon. Aku segera
mengangkatnya. Dia memintaku menemuinya di terminal 1. Akupun langsung cabut ke
terminal 1. Disana aku menemuinya, dia sedang bersama temannya. Aku pun
diperkenalkan dengannya. Namanya Sherren. Dia juga merupakan petugas di Changi,
hanya berbeda bagian dengan Mr.Taha. Umurnya masih muda sekitar 2 tahun lebih tua dariku. Malam itu Mr.Taha mengajak kami ngobrol
dan minum kopi bersama. Mr.Taha memang baik, dia yang traktir semua kopi dan camilan malam itu. Kami berbincang tentang banyak hal malam itu. Wah…Sungguh…Orang-orang
yang luar biasa.
Tak terasa sudah hampir
1 jam kami berbincang. Mereka pun harus kembali bekerja. Mr.Taha bilang kalau
dia kelar kerja jam 12 malam. Yah…kembali setelah itu aku sendiri lagi.
Setelah itu aku hanya duduk-duduk dikursi yang tersedia di terminal 2. Malam
mulai larut aku merasa ngantuk. Ingin sekali rasanya merebahkan badan, tapi
walau bandara ini sangat luas tidak ada satupun orang yang tidur sembarangan di
lantai seperti di Indonesia. Ternyata diluar dugaan. Aku ngantuk tapi aku malu
untuk tidur dilantai takut dimarahi petugas batinku. Akhirnya aku hanya mencoba
tidur dalam posisi duduk. Hah..susah sekali tidur dalam posisi duduk seperti ini.
Aku pun hanya memandangi orang-orang berlalu lalang di depanku.
Jam 12 lebih tiba-tiba
Hp berbunyi. Ada sms dari Mr.Taha. Where are you? Tanyanya. Aku pun membalas di
terminal 2. Tidak lama kemudian ada orang memanggilku. Dia Mr.Taha. kami pun
berbincang sejenak di tempat itu. Entah karena apa tiba-tiba Mr.Taha menawariku
untuk ikut dengannya ke Hotel. Wah…aku menolak karena jujur I don’t have much
money to stay at hotel. Tapi Mr.Taha bilang tenang nanti saya yang urus.
Wah...aku bingung..semula aku agak ragu untuk ikut dengannya karena aku baru
hari itu bertemu dengannya. Takut di jual atau di apa-apain. Tapi setelah
merenung akhirnya aku putuskan untuk ikut. Aku percaya Mr.Taha orang baik dan
aku hanya berdoa kepadanNya agar selalu diberi keselamatan.
Tidak lama setelah itu
kami berjalan keluar bandara. Mr.Taha menyetop taksi dan kami pergi naik taksi.
Inilah untuk pertama kalinya aku melihat Singapore di luar bandara. Sekilas
kulihat kanan kiri lingkungannya tertata sangat rapi an sepertinya tidak ada rumah kecil. Semua
berbentuk semacam hotel atau apartement. Dalam perjalanan kami menuju hotel itu
Mr.Taha sedikit menjelaskan tentang tempat-tempat yang kami lalui itu.
Jam 12.45 waktu
Singapore kami sampai di hotel. Mr.Taha segera menuju meja receptionist dan
memesan kamar. Aku diminta menunjukkan passport. Setelah dapat kunci kami pun
segera menuju kamar. Tidak lama kami pun sampai di kamar. Pintu kamar segera
dibuka dan Mr.Taha menyalakan lampu. Wah...kamar yang simple dan sangat bersih.
Mr.Taha menawariku untuk mandi, tapi rasanya aku sudah terlalu kantuk dan aku pun
menolaknya. Melihatku yang sudah terkantuk berat Mr.Taha segera
mempersilahkanku untuk tidur sedangkan dia pergi untuk mandi. Aku rebahkan
tubuhku di kasur yang sangat empuk dan nyaman itu. Selimut tebal menghangatku
dari udara dingin malam itu. Aku berdoa dan berterimakasih atas pertolongan
yang diturunkannya malam itu. Aku pun terlelap.
Belum lama rasanya
menutup mata, terdengar suara alarm yang sengaja aku set jam 5.00. Yah..aku
terbangun, sementara Mr.Taha masih terlelap. Aku ambil air wudhu dan sholat
subuh. Mr.Taha sepertinya terbangun karena gerakanku, setelah shalat subuh dia
bertanya padaku. Mengenai depart pesawatku hari itu. Aku depart ke Thailand jam
1 siang. Aku harus check in jam 11. Mr.Taha bilang kalau kami akan keluar hotel
sekitar jam 7. Dia memintaku untuk mandi dan bersiap-siap. Aku pun bergegas
mandi dan bersiap-siap.
Kamis 6 Desember 2012.
Tak kusangka akan menjadi hari yang indah dan luar biasa bagiku di negeri
tetanga ini. Pagi itu kami check out hotel sekitar jam 7. Aku dan Mr.Taha
berjalan keluar hotel. Subhanallah..inikah Singapore..sungguh tertata rapi dan
bersih. Rasanya lebih mirip di negara-negara Eropa yang sering kulihat di TV. Mr.Taha
memanggilku, aku tebangun dari lamunan. Dia membawaku ke sebuah rumah makan.
“we will take a breakfast here”,katanya. Kami pun sarapan bersama di warung
itu. Warung itu menyajikan berbagai makanan halal. Sistemnya seperti prasmanan
sehingga kita diminta mengambil sendiri. Aku hanya mengambil nasi dan sedikit
sayur. Mr.Taha pun segera mengambilkanku daging dan bilang “Don’t worry, you
are my friend. It will be free for you.” Dia rupanya ingin mentraktirku lagi. Wah..subhanallah
baik sekali orang ini ya Rab...
Geylang, adalah daerah
dimana kami berada saat itu. Mr.Taha bilang kalau daerah ini merupakan pusatnya
orang Melayu di Singapore. Masjid hanya ada di kawasan ini karena kebanyak
orang melayu adalah muslim. Di daerah lain tidak ada masjid karena kawasan
tinggal etnis lain. Mr.Taha juga menjelaskan kalau tempat ini adalah favoritnya
orang-orang Indonesia untuk tinggal selama mereka di Singapore. Banyak orang
Indonesia yang datang ke Singapore untuk berdagang atau hanya sekadar berlibur.
Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Batam. Mr.Taha juga menjelaskan bahwa
di Singapore tak ada rumah-rumah kecil macam di Indonesia. Disini semua rumah
berupa apartment. Jadi rumah bagi mareka ya apartment. Pantas saja selama
perjalanan aku tak menjumpai rumah-rumah. Satu kalaimat yang mencenangkan aku
dengar dari mulut Mr.Taha. “Tanah negeri kami ini sempit dan kami harus
berfikir keras agar seluruh rakyat dapat tempat tinggal.” Hm..teringat akan
luasnya tanah negeriku Indonesia akan tetapi efektivitas sistem pengelolaannya
sangat dipertanyakan.
Dan kenyataan yang
seperti mimpi pun dimulai. Mr.Taha seperti hendak memberiku kejutan. Ternyata
pagi itu dia ingin membawaku keliling Singapore. Ya…aku dibawanya mengelilingi
negeri Kecil nan idah itu. Aku diajaknya naik bus public dan MRT. Aku diajak
pula ke beberapa tempat eksotis favorit apara pelancong. Dia menunjukkanku
lintasan F1 yang ternyata adalah jalan raya. Dia juga menunjukkanku
tempat-tempat berbangunan megah yang dulunya adalah lautan yang disulap menjadi
daratan oleh manusia. Dan yang luar biasa dia membawaku ke vivo city, harbor
front. Ini adalah salah satu tempat yang pernah aku mimpikan dan aku saat itu
berdiri disana. Sungguh luar biasa apa yang diberikanNya memalaui malaikat yang
bernama Mr.Taha di Singapore ini. Inilah keindahan dan petualangan luar biasaku
bersama Mr.Taha di Singapore.
Mr.Taha
bilang dahulu kawasan ini adalah laut...dan lihatlah sekarang macam
begitu...Sungguh Singapore punya tekad kuat..Salut banget — in Singapore, Singapore.
Tempat favorit para pelancong dan orang singapore bersantai menikmati waktu luang.. — at Vivo City Shopping Mall.
Aku pernah bermimpi untuk menapakkan kaki di tempat ini..dan sepertinya Allah mendengar Doa itu — at Singapore Harbour Front Center.
Waktu terasa sangat
cepat berlalu, tak terasa waktu sudah cukup siang dan aku harus segera pergi ke
bandara. Sebenarnya Mr.Taha sangat ingin mengajakku ke patung singa Marlion.
Tapi karena waktu sudah mepet check in, jadi dia tak mau ambil risiko dan
segera mengantarkanku menuju bandara menggunakan MRT. Cukup nyesel sebenarnya
tidak bisa ke Marlion, tapi Mr.Taha berjanji suatu saat nanti akan mengajaku ke
Marlion.
Inilah petualanganku
selama 24 jam di Singapore. Sungguh petualangan yang indah dan diluar dugaan.
Petualangan yang penuh anugrah dan keberuntungan. Selama 24 jam di negeri ini,
aku bisa merasakan nikmatnya tidur di hotel, makan enak gratis, muter-muter
naik bus dan MRT gratis dan bisa melihat indahnya vivo city dan tempat-tempat
indah lainnya.
Aku bukanlah orang
cerdas ataupun jenius. Aku bukan pula orang kaya. Aku hanyalah orang yang
beruntung. Nantikan kisah petualanganku di negeri Gajah. Thanks for visit :)
0 komentar:
Posting Komentar