Bait Penuh Lara

Sabtu, 11 Februari 2012

Mentari bersinar terang pagi itu
Cerah tanpa ada setitik hitam pun di langit
Tiada tetes hujan membasahi
Udara pagi hangat menyelimuti
Namun tiada sedikitpun keindahan menghias

Bersanding denganmu pagi itu ku terdiam
Tak satu kata pun mampu terucap
Tatapan kosong mata ini semakin memburam
Melihat waktu berputar semakin cepat

Pedih melihatmu tertunduk dihadapanku
Siksa batin menggampar ketika kulihat matamu meneteskan lara
Sesak dada ini mendengar lirih tangismu
Kurasa bayang kelam datang menutup angan

Gundah dan bimbang hati ini ketika itu…
Kurasa…….
Dilemma datang kian mendekat
Dingin salju penghias hati serasa mencair terpampang amarah
Energi serasa memuai membuat raga ini melemah
Ketika ku coba mengingat cerita indah masa lalu
Seketika tersapu dasyat hembusan angin

Meski akan penuh lara hati ini
Meski pedih akan setia menghantui waktu demi waktu
Meski api akan membara penuh derita
Ku tak akan paksakan dua jiwa yang tak sejalan  

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ID sedang galau ya?? puisinya dalam sekali..

Posting Komentar

Flowers

Flowers
The beauty Arachnis

Serangga galau

Serangga galau
The Romantic Insect

Amblyphigi

Amblyphigi
Salah satu biota penghuni ekosistem Gua
 

Browse