Berita Indah Pulau Tidung Part V (The last day at Tidung Island)

Sabtu, 04 Februari 2012

Tidur kami malam itu ditemani hembusan angin pantai yang cukup kencang sepanjang malam membuat udara malam yang tenang itu menjadi dingin. Hembusan angin yang menempa tenda menimbulkan suara yang cukup ngeri. Namun di dalam tenda pinjaman itu cukup pulas tidur kami malam itu.
Dalam tidur lelap malam itu pun ada saja hal konyol yang terjadi. Yang benar saja, di antara aku dan prast ada seekor kucing yang juga ikut tidur di dalam tenda. Nampaknya si kucing itu kedinginan di luar kali ya jadi ikut tidur di tenda. Semula kami tak jadikan masalah si kucing numpang tidur di tenda kami, tapi yang jadi masalah ternyata si kucing tidurnya gemuruh alias “NGOROK”, hahaha… konyol banget yah..ternyata kucing juga bisa ngorok tuh.. yang heboh ngoroknya si kucing cukup keras lo bro…mendengar itu prast bangun dan membawa si kucing keluar tenda. E…e…lucunya si kucing kagak mau tidur di luar bro…dia balik dan balik lagi ke tenda. Terpaksa dah kami biarkan si kucing tidur di tenda. Ckckck..haduh…kucing…makanya jangan ngorok donk tidurnya.haha
Malam terakhir kami di Pulau Tidung itu berlalu cukup cepat. Tak terasa aja adzan subuh membangunkan kami dari tidur lelap. Pagi di kala sang mentari belum nampak itu sungguh dingin sekali. Angin pantai masih setia berhembus. Kembali kami menuju pantai yang tak jauh dari tenda kami di pagi buta itu untuk berwudhu. Hua…air lautnya cukup hangat lo bro..cukup aneh..hehe…Selanjutnya kami shalat.
Mentari mulai nampak dan menerangi pulau kecil nan indah itu. Acara pagi itu kami memasak untuk terakhir kalinya di Pulau Tidung. Ya…pagi itu rencana kami akan kembali ke pulau jawa. Menu pagi itu cukup special bro..yakni jagung rebus sisa semalam yang kami panasin lagi..haha..Walau hanya jagung rebus tapi cukup nikmat di lidah kami saat itu. Setelah menyantap sarapan, kami bergegas untuk merobohkan tenda. Bersama kami berkemas dan mengecek semua barang kami.
Pagi itu pagi terakhir kami di Tidung…wah….gak terasa dua hari sudah berpetualang di pulau yang indah ini…Sekarang saatnya untuk pulang ke pulau Jawa. Sebelum cabut, tak lupa kami berpamitan dengan pak Polisi yang udah nduluin kita pulang via SMS. Kami mengucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan dan yang terpenting buat home stay gratisnya selama kami di Tidung. Tak lupa pulau kami berpose untuk trakhir kalinya di depan home stay gratis kami pagi itu. Beginilah kira-kira pose kami di depan home stay gratis kami.Haha

Setelah berpisah dengan home stay gratisan, kami langsung cabut kembali ke pelabuhan. Kembali kami susuri jalan setapak yang hari pertama kami lewati namun kali ini berbeda arah. Selangkah demi selangkah kami mulau menjauhi tempat kegilaan kami di pulau indah itu hingga kami sampai di pelabuhan. Sesampainya di pelabuhan kami mencari kapal yang akan membawa kami ke kembali ke pulau Jawa. Seakan tak jauh dari hal baru, pagi itu kami mendapat tantangan untuk menaiki perahu yang berbeda. Jika saat menuju pulau tidung kami menaiki kapal kerapu yang modern dan cepat milik DISHUB Jkt, kali ini kami harus menaiki perahu yang cukup konvensional milik swasta. Ukuran perahu itu jauh lebih besar dari kapal kerapu. Inilah perahu BISMA 2 yang membawa kami kembali ke pulau Jawa.

Tak lama menunggu, tibalah saatnya kami harus meninggalkan pulau indah itu. Cukup sedih memang meninggalkan pulau indah Tidung. Untuk terakhir kali kami tak lupa berpose di pelabuhan pulau Tidung sebagai tanda perpisahan kami.





Perahu mulai bergerak menjauh dari pulau Tidung. Di perahu itu kami memilih duduk di bagian  perahu itu membuat kami deg-degan. Namun semakin lama kami pun terbiasa dengan goyangan perahu itu. Semakin menjauh semakin menjauh. Kami memantau Jembatan Cinta dari kejauhan hingga tak terlihat lagi. Terdiam sejenak kami mengenang semua keindahan yang kami peroleh di pulau itu. Seakan tak ada jenuhnya keindahan kembali tersaji buat kami dalam perjalanan di tengah lautan itu. Burung-burung laut beraksi terbang kesana-kemari mengalihkan pandangan mata kami. Cukup banyak ternyata burung-burung di daerah itu menunjukkan kentalnya habitat mereka di kepulauan yang indah itu. Dalam perjalanan itu kami juga dapat melihat pulau-pulau lain yang membentuk kepulauan seribu. Kapal-kapal berlayar menghiasi lautan nan biru. Sungguh kembali keindahan yang kami dapat.


Semakin lama semakin nampak pulau tempat kita berdomisili pulau Jawa. Gedung-gedung megah nan tinggi kembali terlihat. Yang pedih ketika kami melihat kearah air laut yang kembali menghitam dan di hiasi  sampah-sampah. Sungguh hal yang menyedihkan yang membawa kami teringat akan keindahan laut pulau Tidung yang sangat bening dan di hiasi ikan-ikan. Perbedaan yang sangat tajam. Perahu mulai merapat, bau tajam kembali menusuk hidung. Ya….kembali kami harus mencium bau busuk itu yang menandai bahwa kami telah sampai di Muara angke. Yang unik ketika kami hendak turun dari kapal, kami melihat ada 4 ikan berwarna hitam yang berenang di air yang juga berwarna hitam. Sungguh hal yang luar biasa mereka mampu bertahan hidup di air yang berpolusi itu. Ada lagi hal yang nggegirisi yang kami temui ketika kami telah kembali menginjak tanah pulau Jawa. Kami kembali dapat melihat ikan-ikan indah penuh warna, namun kali ini mereka berenang di air dalam kantong plastic. Ya…nelayan menangkap ikan-ikan indah itu. Bahkan kami melihat ada nemo disana. Wah-wah,…sungguh kasian melihat mereka terperangkap. Namun kami tak mampu berbuat banyak dan memilih melanjutkan perjalanan. Di kanan kiri pelabuhan kami melihat banyak ikan-ikan kecil pada mati.hu…hu….sedih banget dah pokoknya.


Sampainya kami di Muara angke menandai berakhirlah petualangan kami ke pulau Tidung. Petualangan yang sungguh luar biasa dan penuh dengan keindahan. Petualangan yang tak akan pernah aku lupakan selama aku bernafas. Namun petualangan kami kali itu belumlah berakhir kawan….Petualangan kami masih terus berlanjut di Ibu Kota. Ya…seakan kurang puas kami kembali berpetualang di Jakarta. Petualangan di Ibu Kota tak kalah seru dan menarik lho…Mau tahu ceritanya???Tunggu rangkaian cerita kami di judul baru cerita “Ngelancong di Ibu Kota”….Thanks for your visitJ

0 komentar:

Posting Komentar

Flowers

Flowers
The beauty Arachnis

Serangga galau

Serangga galau
The Romantic Insect

Amblyphigi

Amblyphigi
Salah satu biota penghuni ekosistem Gua
 

Browse