Berita Indah Pulau Tidung Part IV (The long story second days at Tidung)

Rabu, 01 Februari 2012

Terasa belum lama memejamkan mata, pagi pun datang membangunkan kami dari kelelapan. Wah…rencanaku nonton bola bareng pak polisi gagal, rencanaku mau bangun jam tiga tapi alarmku tak mampu tuk membangunkanku dari kelelapan tidurku semalam.hahaha…
Pagi itu kami bergegas shalat subuh dan segera bersiap kembali menuju jembatan cinta. Ya…kami tak mau ketinggalan indahnya sunrise pagi itu. Tanpa bekal kami pun segera berangkat menuju jembatan cinta. Pemandangan indah langsung tersuguh untuk kami. Udara pagi yang segar langsung kami hirup. Sunrise di tempat itu ternyata juga tak kalah indah dengan sunsetnya. Lihat kegilaan kami menanti sunrise sambil berfoto narsis ini…
Cukup indah kan sunrisenya?
Spontan rencana kami berubah pagi itu. Kami memutuskan untuk mengunjungi Pulau Tidung kecil yang kabarnya tak berpenghuni. Habis kami penasaran, jadi ya kami putuskan saja untuk mengunjunginya. Bersama kami menyeberangi jembatan cinta yang ternyata cukup panjang. Jembatan itu terbuat dari kayu dan keadaannya sudah lumayan tua. Ada beberapa titik dari jembatan itu yang sudah mulai rusak. Timbul perasaan takut saat kami melewati titik yang kerusakannya cukup menghawatirkan itu. Takut ambruk dan kami njebur.hehehe.


Jarak yang kami tempuh untuk sampai di Pulau Tidung kecil ternyata cukup jauh. Lumayan lelah juga kami padahal kami tak membawa bekal minum sedikitpun.haha…memang orang-orang nekat. Akan tetapi lelah kami itu benar-benar terobati dengan keindahan lain yang tersaji di pulau Tidung kecil. Sepanjang jalan kami menjumpai bunga-bunga yang cukup indah. Kami menyusuri jalan setapak yang ada di pulau kecil itu. Hingga akhirnya kami sampai di ujung jalan setapak itu. Jalan setapak itu mengarahkan kami sampai di suatu tempat nan eksotis. Di tempat itu terdapat gedung-gedung, namun tak tahu gedung apa itu. Keindahan di pulau tidung kecil ternyata tak kalah dari pulau Tidung besar. Bahkan di tempat itu terdapat ayunan yang terletak tepat di pinggir pantai. Ya…lumayan buat kami mainan..Menambah indah suasana di tempat kitu. Beginilah kiranya kegilaan kami di Pulau Tidung Kecil.
Namun di balik keindahan itu kami juga merasakan ada hal yang cukup mistis lo disana. Ya…namanya pulau yang tak berpenghuni. Cuma kelelawar aja yang banyak disana. Mungkin emang ada yang lain sih…tapi ga keliatan aja.hehe…
               Hari mulai siang dan perut kami sudah protes aja. Kami memutuskan untuk kembali ke Pulau Tidung besar. Setelah sampai di Tidung besar, kami segera kembali ke home stay gratis kita, yakni kantor Polisi.hahaha…Sesampainya disana kami sudah tak menjumpai satupun orang. E…ternyata Bapak-bapak polisinya udah pada pulang ke Jakarta bro..Beliau meninggalkan sepucuk surat singkat yang isinya suruh menghubungi Polisi yang lain yang no. Hpnya tertulis di kertas tersebut. Wah…wah….teganya si pak polisi kami di tinggalkan suruh menjaga Kantor Polisinya.ckckckck…


Masak-masak adalah kegiatan kami setelah itu. Menu pagi itu adalah nasi sarden. Eitz…tapi bukan sembarangan nasi sarden lho…yang ini special tapi gak pake telor. Nasi yang kami buat airnya pake air laut. Jadi rasanya cukup asin.hahaha…Pernah gak ngrasain nasi air laut??enak lho ternyata..hehehe..Setelah siap kami pun membawa makanan itu ke tepi pantai yang terletak di belakang kantor Polisi tempat kami memasak. Wuih….Keren lah pokoknya..makan bersama orang-orang geje di tepi pantai nan elok..haha..benar-benar pengalaman yang tak akan terlupakan dah. Setelah makan pun kami nyuci piringnya juga di pantai lho..hehe..berbagi makan lah sama ikan-ikan kecil yang ada di pantai itu.
Setelah makan, kami langsung bersiap untuk hal yang paling kami tunggu-tunggu. Ya…sesuai rencana hari itu kami ingin habis-habisan mainan air dan snorecling tentunya. Kami pun menuju ke tempat penyewaan alat-alat snorecling. Setelah bertanya-tanya, akhirnya kami pun sepakat untuk menyewa seperangkat alat snorecling. Untuk menyewanya, kami harus membayar 30rb untuk setiap perangkat. Beginilah kiranya rupa kami setelah menggunakan seperangkat alat snorecling.

It’s wonderful….Amazing….that was the first time for me. Saat itu menjadi pengalaman pertamaku snorecling. Semula cukup takut sebab aku gak handal renang. Setelah mencobanya eh ternyata gak sulit-sulit amat kok bro...Saat itu juga aku menemukan kemampuanku berenang yang semula sempat hilang.hehe..ternyata aku masih bisa renang lo bro..gak sadar aku..hxhxhxhx..
Snorecling sungguh menjadi pengalaman yang menakjubkan. Kami benar-benar bisa melihat secara langsung kehidupan di bawah laut walau hanya di bagian dangkalnya saja. Kami dapat melihat ikan-ikan dan karang yang cukup indah. Ikan-ikannya lucu-lucu dan berwarna-warni.Wahwah..keren lah pokoknya. Sayang banget keindahan itu tak bisa ku abadikan. Namun ternyata di bawah air yang bening itu juga terdapat banyak sampah yang berserakan lo bro..  wah..wah…pada buang sampah sembarangan. Sungguh gak bertanggung jawab. Sayang banget kalau pantai itu sampai rusak gara-gara ulah manusia yang gila.
Seakan tak puas dengan snorecling, kami pun penasaran ingin mencoba rasanya melaut dengan kapal yang kami kendalikan sendiri. Semula kami berencana untuk menyewa cano, namun ternyata harga sewanya muahalnya minta ampun. Masak iya untuk 30 menit saja kami harus membayar Rp.50.000,-. Seakan tak habis akal dan melihat peluang, kawan kami jarot dan pras malah nego sama nelayan. Ternyata mereka ingin menyewa perahu nelayan tersebut. Haha..ada-ada saja ya mereka..Namun hasilnya sukses loh bro..mereka bisa menyewa kapal itu dengan harga miring. Rp 20.000,-untuk dua jam pemakaian. Gimana?jauh kan di banding harga sewa cano tadi?haha…
Mengendalaikan perahu ternyata cukup sulit lho bro...Tak semudah kelihatannya. hehe.. beginilah kegilaan kami saat berlayar dengan perahu sewan itu dan juga saat mainan air.hehe




Ada hal tragis terjadi ketika dua orang dari kami berlayar dengan perahu itu. Saat Rista dan udin kebagian berlayar, eh camera kesayangan rista harus jatuh ke air yang masuk ke perahu itu. Dari kejauhan dia berteriak, “Kameraku cah,” sambil menunjukkan kameranya yang basah terkena air laut. Setelah kejadian itu mereka langsung menepi. Yah…sayang sekali, setelah di tes dan di keringkan, kameranya tetap saja gak mau nyala. Berakhir sudah deh fungsi dari kamera itu. Beginilah ekspresi penyesalan Rista melihat kameranya rusak.

Sabar Ris sabar…besok beli lagi yang lebih bagus ya..hehe..Dari pada galau mending foto-foto..Inilah hasil kegejean kami bermain air.
Ketika Pras, Udin dan Jarot mengembalikan perahu yang kami sewa tadi, aku, Rista dan Tata membuat tulisan di pasir putih tepi pantai itu yang kami persembahkan buat teman-teman kelas kami IBE tercinta. Inilah hasil karya kami untuk kalian teman-teman.hehehe

Setelah acara pembuatan tumpeng pasir itu kami segera menyusul kawan-kawan kami yang ternyata sedang snorecling di bawah jembatan cinta. Dimulai dari saat itu kami berencana melakukan adegan yang cukup berbahaya. Kami akan loncat dari jembatan cinta. Haha…ngeri ya… Udah dari semula aku gak setuju dengan adegan itu sebab aku emang orang yang paling takut sama ketinggian dan air. Hehe…Namun mereka tetap aja ngotot ingin lompat..ya..mau gimana lagi…Dituruti Boss…wkwkwkwk



Setelah sampai di atas jembatan kakiku gak bisa berenti bergetar. Semakin ragu aku untuk melompat. Namun sepertinya hal itu tak terjadi pada teman-temanku. Wa….. jebur…. jebur…. jebur…. jebur…. jebur…. jebur…. jebur… jebur…… Jarot 5 kali lompat, Prast 3 kali, udin dan Rista sekali. Dan aku???aku tak berani loncat..haha..aku memilih mengundurkan diri dari atraksi itu. Mau beritung sampai berapapun, mau teriak apapun aku tetep gak berani lompat. Setiap mencoba mau loncat, tanganku selalu reflex memegang tiang jembatan. Ahahaha…Takut bro…aku takut gak berani loncat…Daripada tar aku semaput mending kagak usah lompat dah. Bayangin..aku hany berani lompat dari batu yang tingginya Cuma setengah meter dari air.Ahahaha..keren banget kan bro..super Saiya sekali..Wkwkwk. Kawan-kawanku tak ada hentinya menertawakan aku akibat ulah konyolku yang tak berani lompat. Bahkan Udin dan Prast mengubah nama jembatan cinta itu menjadi Jembatan KEBERANIAN. Hahaha sialan mereka..mentang-mentang berani lompat..Aku gak mau kalah, aku pun mengganti namanya menjadi Jembatan KEGALAUAN.hahaha…Tak apa lah..lain waktu aja, aku mau latihan dulu biar berani lompat.wkwkwk..Beginilah aksi keren teman-temanku yang pada lompat. Aku dan tata Cuma liat aja cukup.hahaha
Keren kan bro???Sayang super saiya 4 nya ga berani loncat.Ahahaha
Eitz..hampir kelupaan..Ini ada cerita yang tak kalah konyol bro…Konyol banget malahan..Cerita ini Udin actor utamanya. Disaat mau loncat, semula kan udin juga gak berani. Dia meminta Jarot untuk menemaninya loncat. Jebur….jebur….akhirnya mereka pun lompat bersamaan. Nah…ketika mendarat, su Udin salah posisi. Bukannya kaki yang buat ndarat, e…dia malah pake bokong.Ahahaha…Sontak setelah mendarat dia berenang mendekati Jarot sambil memegang bokongnya yang keram dan berteriak keras, “BOKONGKU!!!!!!!!!,” teriaknya. Ahaha….kami sontak tertawa terbahak melihat kekonyolan Udin itu. Aku yang melihat kejadian itu dari atas jembatan benar-benar tak bisa menahan tawa melihat udin berenang ulah udin stelah lompat.hahahaha….Udin…Udin…tak henti-hentinya kau buat kekonyolan di setiap petualangan. Tapi penghargaan lah patut di berikan karena udah berani lompat, daripada aku yang Cuma berani dari ketinggian 30cm, padahal udah jadi super saiya 4. Wahaha…
Setelah puas dengan adegan panas di bawah terik matahari yang sangat panas dan membakar kulit itu, kami memutuskan untuk menyudahi main-main airnya. Setelah mengembalikan peralatan yangb kami sewa dan tak lupa membayar, kami pun pulang ke home stay kantor Polisi. Hehe..Setelah itu kami mandi, shalat, istirahat dan masak. Siang itu kami memasak mie dan kembali makan di tepi pantai yang tadi pagi kami gunakan juga untuk makan.
Kami benar-benar tak mau membuang waktu kami disana sia-sia. Tak lama setelah beristirahat, hari semakin sore dan artinya kembali sunset akan tersuguh. Belum puas dengan sunset pertama, kami pun kembali menyaksikan indahnya sunset kedua. Namun kali ini kami tak melihatnya dari jembatan cinta, akan tetapi di bantaran pulau kecil yang letaknya tak jauh dari jembatan cinta. Sunset kedua ini ternyata lebih indah di banding yang kemarin. Lihat saja gambar ini dan nikmati keindahannya.



Hari mulai malam, kami kembali ke home stay dan tak lupa shalat. Kantor Polisi malam itu terasa amat sepi sebab pak polisinya pada pulang. Lumayan ngeri juga kalo dipikir-pikir, apalagi kalo inget kata pak hendro kemarin tentang tanah kantor ini yang dulunya bekas kuburan. Membuat kami semakin ragu aja bermalam di tempat itu. Hehe. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda. Alasannya ingin mencari suasana baru dengan bertenda. Padahal juga karena kami agak takut sih tidur di dalam. Hehe. Tak jauh dari kantor itu kami dirikan tenda. Angin malam kencang khas pulau tidung tetap berhembus mengiringi malam itu. Setelah tenda berdiri, acara selanjutnya adalah masak untuk makan malam. Malam itu kami masak jagung sebagai pengganti nasi sebab beras kami habis dan lauknya mie yang di campur sarden. Makan malam itu amat special karena kami makan bersama di bawah tenda yang di tempa angin cukup kencang dengan penerangan lampu senter. Cukup romantis dah suasananya..haha…


Malam itu kami tak berani wudhu di kamar mandi polsek akibat suasan mistisnya.hehe..akibatnya kami memilih untuk wudhu di pantai dengan air laut. Ketika kami hendak wudhu, kami menengok kea rah atas. Wah...tak henti-hentinya kami di suguhi keindahan di Pulau itu. Bintang-bintang berkelip indah di langit pulau Tidung malam itu. Setelah kami menatap arah depan yakni arah pulau jawa, tak sedikit pun Nampak bintang-bintang. Ternyata disamping lautnya yang kotor, Langit Jakarta juga tak di hiasi dengan bintang-bintang.Ckckck..Ironis sekali perbedaannya dengan Pulau ini. Setelah wudhu kami pun segera shalat berjamaah dan selanjutnya tidur.
Hey…Jangan berpuas diri dulu dengan ceritanya…dalam tidur kami pun terjadi hal yang unik dan konyol loh bro… Mau tahu kayak apa kekonyolan itu???Akan aku sambung cerita panjang ini di Part selanjutnya…Tetap setia yah membaca jalan cerita indah ini…kalau gak bakalan nyesel seumur hidup dah..hahah…To be continous….

0 komentar:

Posting Komentar

Flowers

Flowers
The beauty Arachnis

Serangga galau

Serangga galau
The Romantic Insect

Amblyphigi

Amblyphigi
Salah satu biota penghuni ekosistem Gua
 

Browse