Terasa belum
lama memejamkan mata, pagi pun datang membangunkan kami dari kelelapan.
Wah…rencanaku nonton bola bareng pak polisi gagal, rencanaku mau bangun jam
tiga tapi alarmku tak mampu tuk membangunkanku dari kelelapan tidurku
semalam.hahaha…
Pagi itu kami
bergegas shalat subuh dan segera bersiap kembali menuju jembatan cinta. Ya…kami
tak mau ketinggalan indahnya sunrise pagi itu. Tanpa bekal kami pun segera
berangkat menuju jembatan cinta. Pemandangan indah langsung tersuguh untuk
kami. Udara pagi yang segar langsung kami hirup. Sunrise di tempat itu ternyata
juga tak kalah indah dengan sunsetnya. Lihat kegilaan kami menanti sunrise
sambil berfoto narsis ini…
Cukup indah kan sunrisenya?
Spontan rencana
kami berubah pagi itu. Kami memutuskan untuk mengunjungi Pulau Tidung kecil
yang kabarnya tak berpenghuni. Habis kami penasaran, jadi ya kami putuskan saja
untuk mengunjunginya. Bersama kami menyeberangi jembatan cinta yang ternyata cukup
panjang. Jembatan itu terbuat dari kayu dan keadaannya sudah lumayan tua. Ada
beberapa titik dari jembatan itu yang sudah mulai rusak. Timbul perasaan takut
saat kami melewati titik yang kerusakannya cukup menghawatirkan itu. Takut
ambruk dan kami njebur.hehehe.
Jarak yang kami
tempuh untuk sampai di Pulau Tidung kecil ternyata cukup jauh. Lumayan lelah
juga kami padahal kami tak membawa bekal minum sedikitpun.haha…memang
orang-orang nekat. Akan tetapi lelah kami itu benar-benar terobati dengan
keindahan lain yang tersaji di pulau Tidung kecil. Sepanjang jalan kami
menjumpai bunga-bunga yang cukup indah. Kami menyusuri jalan setapak yang ada
di pulau kecil itu. Hingga akhirnya kami sampai di ujung jalan setapak itu.
Jalan setapak itu mengarahkan kami sampai di suatu tempat nan eksotis. Di
tempat itu terdapat gedung-gedung, namun tak tahu gedung apa itu. Keindahan di
pulau tidung kecil ternyata tak kalah dari pulau Tidung besar. Bahkan di tempat
itu terdapat ayunan yang terletak tepat di pinggir pantai. Ya…lumayan buat kami
mainan..Menambah indah suasana di tempat kitu. Beginilah kiranya kegilaan kami
di Pulau Tidung Kecil.
Namun di balik
keindahan itu kami juga merasakan ada hal yang cukup mistis lo disana.
Ya…namanya pulau yang tak berpenghuni. Cuma kelelawar aja yang banyak disana.
Mungkin emang ada yang lain sih…tapi ga keliatan aja.hehe…
Hari mulai siang dan perut kami
sudah protes aja. Kami memutuskan untuk kembali ke Pulau Tidung besar. Setelah
sampai di Tidung besar, kami segera kembali ke home stay gratis kita, yakni
kantor Polisi.hahaha…Sesampainya disana kami sudah tak menjumpai satupun orang.
E…ternyata Bapak-bapak polisinya udah pada pulang ke Jakarta bro..Beliau
meninggalkan sepucuk surat singkat yang isinya suruh menghubungi Polisi yang
lain yang no. Hpnya tertulis di kertas tersebut. Wah…wah….teganya si pak polisi
kami di tinggalkan suruh menjaga Kantor Polisinya.ckckckck…
Masak-masak
adalah kegiatan kami setelah itu. Menu pagi itu adalah nasi sarden. Eitz…tapi
bukan sembarangan nasi sarden lho…yang ini special tapi gak pake telor. Nasi
yang kami buat airnya pake air laut. Jadi rasanya cukup asin.hahaha…Pernah gak
ngrasain nasi air laut??enak lho ternyata..hehehe..Setelah siap kami pun
membawa makanan itu ke tepi pantai yang terletak di belakang kantor Polisi
tempat kami memasak. Wuih….Keren lah pokoknya..makan bersama orang-orang geje
di tepi pantai nan elok..haha..benar-benar pengalaman yang tak akan terlupakan
dah. Setelah makan pun kami nyuci piringnya juga di pantai lho..hehe..berbagi
makan lah sama ikan-ikan kecil yang ada di pantai itu.
Setelah makan,
kami langsung bersiap untuk hal yang paling kami tunggu-tunggu. Ya…sesuai
rencana hari itu kami ingin habis-habisan mainan air dan snorecling tentunya.
Kami pun menuju ke tempat penyewaan alat-alat snorecling. Setelah
bertanya-tanya, akhirnya kami pun sepakat untuk menyewa seperangkat alat
snorecling. Untuk menyewanya, kami harus membayar 30rb untuk setiap perangkat.
Beginilah kiranya rupa kami setelah menggunakan seperangkat alat snorecling.
It’s
wonderful….Amazing….that was the first time for me. Saat itu menjadi pengalaman
pertamaku snorecling. Semula cukup takut sebab aku gak handal renang. Setelah
mencobanya eh ternyata gak sulit-sulit amat kok bro...Saat itu juga aku
menemukan kemampuanku berenang yang semula sempat hilang.hehe..ternyata aku
masih bisa renang lo bro..gak sadar aku..hxhxhxhx..
Snorecling
sungguh menjadi pengalaman yang menakjubkan. Kami benar-benar bisa melihat
secara langsung kehidupan di bawah laut walau hanya di bagian dangkalnya saja.
Kami dapat melihat ikan-ikan dan karang yang cukup indah. Ikan-ikannya
lucu-lucu dan berwarna-warni.Wahwah..keren lah pokoknya. Sayang banget
keindahan itu tak bisa ku abadikan. Namun ternyata di bawah air yang bening itu
juga terdapat banyak sampah yang berserakan lo bro.. wah..wah…pada buang sampah sembarangan.
Sungguh gak bertanggung jawab. Sayang banget kalau pantai itu sampai rusak
gara-gara ulah manusia yang gila.
Seakan tak puas
dengan snorecling, kami pun penasaran ingin mencoba rasanya melaut dengan kapal
yang kami kendalikan sendiri. Semula kami berencana untuk menyewa cano, namun
ternyata harga sewanya muahalnya minta ampun. Masak iya untuk 30 menit saja
kami harus membayar Rp.50.000,-. Seakan tak habis akal dan melihat peluang, kawan
kami jarot dan pras malah nego sama nelayan. Ternyata mereka ingin menyewa
perahu nelayan tersebut. Haha..ada-ada saja ya mereka..Namun hasilnya sukses
loh bro..mereka bisa menyewa kapal itu dengan harga miring. Rp 20.000,-untuk
dua jam pemakaian. Gimana?jauh kan di banding harga sewa cano tadi?haha…
Mengendalaikan
perahu ternyata cukup sulit lho bro...Tak semudah kelihatannya. hehe.. beginilah
kegilaan kami saat berlayar dengan perahu sewan itu dan juga saat mainan air.hehe
Ada hal tragis
terjadi ketika dua orang dari kami berlayar dengan perahu itu. Saat Rista dan
udin kebagian berlayar, eh camera kesayangan rista harus jatuh ke air yang
masuk ke perahu itu. Dari kejauhan dia berteriak, “Kameraku cah,” sambil
menunjukkan kameranya yang basah terkena air laut. Setelah kejadian itu mereka
langsung menepi. Yah…sayang sekali, setelah di tes dan di keringkan, kameranya
tetap saja gak mau nyala. Berakhir sudah deh fungsi dari kamera itu. Beginilah
ekspresi penyesalan Rista melihat kameranya rusak.
Sabar Ris
sabar…besok beli lagi yang lebih bagus ya..hehe..Dari pada galau mending
foto-foto..Inilah hasil kegejean kami bermain air.
Ketika Pras,
Udin dan Jarot mengembalikan perahu yang kami sewa tadi, aku, Rista dan Tata
membuat tulisan di pasir putih tepi pantai itu yang kami persembahkan buat
teman-teman kelas kami IBE tercinta. Inilah hasil karya kami untuk kalian
teman-teman.hehehe
Setelah acara
pembuatan tumpeng pasir itu kami segera menyusul kawan-kawan kami yang ternyata
sedang snorecling di bawah jembatan cinta. Dimulai dari saat itu kami berencana
melakukan adegan yang cukup berbahaya. Kami akan loncat dari jembatan cinta.
Haha…ngeri ya… Udah dari semula aku gak setuju dengan adegan itu sebab aku
emang orang yang paling takut sama ketinggian dan air. Hehe…Namun mereka tetap
aja ngotot ingin lompat..ya..mau gimana lagi…Dituruti Boss…wkwkwkwk
Setelah sampai
di atas jembatan kakiku gak bisa berenti bergetar. Semakin ragu aku untuk
melompat. Namun sepertinya hal itu tak terjadi pada teman-temanku. Wa….. jebur….
jebur…. jebur…. jebur…. jebur…. jebur…. jebur… jebur…… Jarot 5 kali lompat,
Prast 3 kali, udin dan Rista sekali. Dan aku???aku tak berani loncat..haha..aku
memilih mengundurkan diri dari atraksi itu. Mau beritung sampai berapapun, mau
teriak apapun aku tetep gak berani lompat. Setiap mencoba mau loncat, tanganku
selalu reflex memegang tiang jembatan. Ahahaha…Takut bro…aku takut gak berani
loncat…Daripada tar aku semaput mending kagak usah lompat dah. Bayangin..aku
hany berani lompat dari batu yang tingginya Cuma setengah meter dari air.Ahahaha..keren
banget kan bro..super Saiya sekali..Wkwkwk. Kawan-kawanku tak ada hentinya
menertawakan aku akibat ulah konyolku yang tak berani lompat. Bahkan Udin dan
Prast mengubah nama jembatan cinta itu menjadi Jembatan KEBERANIAN. Hahaha
sialan mereka..mentang-mentang berani lompat..Aku gak mau kalah, aku pun
mengganti namanya menjadi Jembatan KEGALAUAN.hahaha…Tak apa lah..lain waktu
aja, aku mau latihan dulu biar berani lompat.wkwkwk..Beginilah aksi keren
teman-temanku yang pada lompat. Aku dan tata Cuma liat aja cukup.hahaha
Keren kan bro???Sayang super
saiya 4 nya ga berani loncat.Ahahaha
Eitz..hampir
kelupaan..Ini ada cerita yang tak kalah konyol bro…Konyol banget
malahan..Cerita ini Udin actor utamanya. Disaat mau loncat, semula kan udin
juga gak berani. Dia meminta Jarot untuk menemaninya loncat.
Jebur….jebur….akhirnya mereka pun lompat bersamaan. Nah…ketika mendarat, su
Udin salah posisi. Bukannya kaki yang buat ndarat, e…dia malah pake
bokong.Ahahaha…Sontak setelah mendarat dia berenang mendekati Jarot sambil
memegang bokongnya yang keram dan berteriak keras, “BOKONGKU!!!!!!!!!,”
teriaknya. Ahaha….kami sontak tertawa terbahak melihat kekonyolan Udin itu. Aku
yang melihat kejadian itu dari atas jembatan benar-benar tak bisa menahan tawa
melihat udin berenang ulah udin stelah lompat.hahahaha….Udin…Udin…tak
henti-hentinya kau buat kekonyolan di setiap petualangan. Tapi penghargaan lah
patut di berikan karena udah berani lompat, daripada aku yang Cuma berani dari
ketinggian 30cm, padahal udah jadi super saiya 4. Wahaha…
Setelah puas
dengan adegan panas di bawah terik matahari yang sangat panas dan membakar
kulit itu, kami memutuskan untuk menyudahi main-main airnya. Setelah
mengembalikan peralatan yangb kami sewa dan tak lupa membayar, kami pun pulang
ke home stay kantor Polisi. Hehe..Setelah itu kami mandi, shalat, istirahat dan
masak. Siang itu kami memasak mie dan kembali makan di tepi pantai yang tadi
pagi kami gunakan juga untuk makan.
Kami benar-benar
tak mau membuang waktu kami disana sia-sia. Tak lama setelah beristirahat, hari
semakin sore dan artinya kembali sunset akan tersuguh. Belum puas dengan sunset
pertama, kami pun kembali menyaksikan indahnya sunset kedua. Namun kali ini
kami tak melihatnya dari jembatan cinta, akan tetapi di bantaran pulau kecil
yang letaknya tak jauh dari jembatan cinta. Sunset kedua ini ternyata lebih
indah di banding yang kemarin. Lihat saja gambar ini dan nikmati keindahannya.
Hari mulai
malam, kami kembali ke home stay dan tak lupa shalat. Kantor Polisi malam itu
terasa amat sepi sebab pak polisinya pada pulang. Lumayan ngeri juga kalo
dipikir-pikir, apalagi kalo inget kata pak hendro kemarin tentang tanah kantor
ini yang dulunya bekas kuburan. Membuat kami semakin ragu aja bermalam di
tempat itu. Hehe. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda.
Alasannya ingin mencari suasana baru dengan bertenda. Padahal juga karena kami
agak takut sih tidur di dalam. Hehe. Tak jauh dari kantor itu kami dirikan
tenda. Angin malam kencang khas pulau tidung tetap berhembus mengiringi malam
itu. Setelah tenda berdiri, acara selanjutnya adalah masak untuk makan malam.
Malam itu kami masak jagung sebagai pengganti nasi sebab beras kami habis dan
lauknya mie yang di campur sarden. Makan malam itu amat special karena kami makan
bersama di bawah tenda yang di tempa angin cukup kencang dengan penerangan
lampu senter. Cukup romantis dah suasananya..haha…
Malam itu kami
tak berani wudhu di kamar mandi polsek akibat suasan mistisnya.hehe..akibatnya
kami memilih untuk wudhu di pantai dengan air laut. Ketika kami hendak wudhu,
kami menengok kea rah atas. Wah...tak henti-hentinya kami di suguhi keindahan
di Pulau itu. Bintang-bintang berkelip indah di langit pulau Tidung malam itu.
Setelah kami menatap arah depan yakni arah pulau jawa, tak sedikit pun Nampak
bintang-bintang. Ternyata disamping lautnya yang kotor, Langit Jakarta juga tak
di hiasi dengan bintang-bintang.Ckckck..Ironis sekali perbedaannya dengan Pulau
ini. Setelah wudhu kami pun segera shalat berjamaah dan selanjutnya tidur.
Hey…Jangan
berpuas diri dulu dengan ceritanya…dalam tidur kami pun terjadi hal yang unik
dan konyol loh bro… Mau tahu kayak apa kekonyolan itu???Akan aku sambung cerita
panjang ini di Part selanjutnya…Tetap setia yah membaca jalan cerita indah
ini…kalau gak bakalan nyesel seumur hidup dah..hahah…To be continous….
0 komentar:
Posting Komentar