Setelah pijakan
pertama di Pulau itu, tanpa ragu kami pun meneruskannya dengan pijakan-pijakan
selanjutnya. Kami beristirahat di sebuah pondok tak jauh dari dermaga sambil
berdiskusi mau kemana selanjutnya dan mau seperti apa. Dalam istirahat yang
hanya sebentar itu, kami GALAU dan BINGUNG. Tau gak…kami seperti orang hilang
tak tahu arah saat itu.hehe. Melihat ada orang tak pikir panjang kami pun
langsung bertanya tentang dimana tempat yang biasa digunakan untuk camping dan
suasana paling indah di Pulau tidung itu. Mendengar arahan dari orang itu, kami
pun segera memulai petualangan di pulau Tidung.
Tapak demi tapak
kami pijakkan menyusuru jalan setapak yang cukup panjang. Kanan kiri kami
tengok dan sepertinya tak ada yang luput dari pandangan kami. Sungguh di luar
dugaan, ternyata di pulau yang tak terlalu besar itu sudah banyak di tempati
warga. Bahkan daerah yang kami lewati itu sudah benar-benar Nampak seperti sebuah
desa yang padat.haha..Desaku aja penduduknya tak sepadat desa ini.ckckckc..Di
kanan kiri jalan berdiri rumah warga yang cukup megah. Rumah-rumah tersebut
disewakan juga oleh para pemiliknya sebagai Losmen atau home stay bagi para
wisatawan yang datang ke Pulau Tidung. Orang-orang disana pun juga cukup ramah.
Banyak yang menyapa kami selama perjalanan itu.
Tak terasa cukup
lama sudah kami berjalan menyusuri jalan setapak yang kami tak tahu dimana ujungnya.
Cukup lelah terasa badan kami berjalan dengan membawa tas-tas besar kami yang
amat rempong. Hingga kami melihat ada beberapa anak kecil yang sedang bermain
di sebuah tempat indah di pinggir pantai. Nampak heran bagi kami ketika melihat
anak-anak tersebut menggunakan seragam sekolah.Hahaha..Ternyata di Pulau Tidung
ada sekolah cuy..jangan main-main.Haha..Kami pun memutuskan untuk beristirahat
sejenak sambil bertanya-tanya kepada bocah-bocah itu. Teman kami jarot banyak
ngobrol dengan bocah-bocah itu ketika kami beristirahat sejenak menikmati
suasana pantai. Dari bocah-bocah tersebut kami mendapat informasi tentang dimana
letak Mushola. Mengingat kami belum sholat saat itu, bergegas kami melanjutkan
langkah menyusuri kembali jalan setapak. Tak lupa sebelum cabut beberapa dari
kami ada yang berpose dengan bocah-bocah tidung itu dan juga narsis dipinggir
pantai. Beginilah kira-kira :D
Menahan lelah
dan pegal di punggung kami susuri jalan setapak hingga kami menemui Kantor
POLSEK Tidung. Teringat arahan orang di dermaga tadi, kami disuruh untuk
meminta izin ke POLSEK apabila kami hendak ingin bercamping. Namun aneh dan
bingung, begitu yang kami rasakan ketika seragam menengok kearah POLSEK. Yang
kami lihat di POLSEK itu bukanlah polisi berseragam lengkap nan gagah, namun
hanya ada dua orang yang hanya menggunakan celana pendek dan tak berkaos.
Mereka berdua bersenandung ria di bawah pohon depan Kantor
POLSEK.Ngek….apaan….mana Polisinya ujar kami saat itu penuh tanya…Mereka berdua
pun juga sepertinya memandang kami penuh tanya. Karena cukup bingung dan lelah,
kami memutuskan untuk beristirahat di sebuah tempat indah dipinggir pantai tak
jauh dari Kantor Polisi tadi.
Berdiskusi adalah hal yang kami lakukan saat
itu. Bingung masih menjadi Topik kami saat itu. Daripada bingung terus-terusan,
akhirnya sebagian dari kami memberanikan diri untuk menuju POLSEK itu dan
bertemu dengan kedua orang aneh yang bersenandung ria itu. Der…..Ternyata
mereka berdua Polisi bro..ahahaha…maaf Pak Komandan…kami kagak tahu ya…lagian
gak pake seragam..malah Cuma pake celana pendek..haha..Sedikit malu kami
bertanya tentang kebingunagan kami..Kedua Polisi itu ternyata baik hati lo
bro..kami di izinkan untuk bercamping di sekitar area itu. Namun yang jadi
masalah ketika kami mendengar penjelasan dari pak Polisi tadi yang mengatakan
bahwa yang menentukan boleh tidaknya bukan mereka. Akan tetapi SATPOLPP. Kata
mereka tak sedikit orang yang bercamping di area tersebut dan tenda mereka di
gusur paksa oleh SATPOLPP. Memang ada perbedaan pendapat dari kepolisian dan
SATPOLPP tentang hal tersebut, tandas kedua Polisi tersebut. Polisi tersebut
malah menawari kami untuk tinggal di kantor POLSEK selama di tidung. Karena
kami baru kenal dengan mereka dan cukup malu juga, akhirnya kami kayak menolak
gitu tawaran itu.hehe..Setelah mendengar penjelasan polisi kami pun pamit dan
kembali berdiskusi di tempat peristirahatan kami.
Beberapa waktu
berlalu kami belum juga bisa memutuskan tempat dimana kami bisa bercamping.
Shalat cuy…hehe..teringat kami belum shalat. Kami pun melanjutkan langkah mencari
mushola yang di ceritakan bocah-bocah tadi. Keren bro…ketika kami melihat ada
SMK di Tidung.haha..semakin menjelaskan tersedianya fasilitas sekolah di pulau
itu. Gedungnya pun cukup megah lho bro.ckckckck..Nah disamping SMK itu kami
akhirnya menjumpai mushola kecil berdinding “gedhek”. Disanalah kami akhirnya
Shalat. Ada cerita konyol juga ketika kami hendak shalat. Woey…air yang buat
wudhu ternyata air laut yang sangat asin dan bau.ahahaha…Rista yang wudhu pertama
matanya perih akibat air itu.ckckckck…Memang mendengar penjelasan warga yang
ada di sekitar mushola itu, di daerah itu ternya sulit air tawar
bro.waduh…gawat….Pikiran kami pun udah kemana-mana mendengar penjelasan itu.
Apalagi persediaan air kami semakin menipis.
Beruntung,
kembali kami rasakan. Kami bertemu dengan orang-orang yang baiknya luar biasa
disana. Dengan ikhlas mereka mengarahkan dan membantu kami dalam pencarian
tempat untuk bercamping. Sedikitnya ada dua orang luar biasa baiknya yang saat
itu intensif membantu kami. Satu orang adalah penjaga mushola dan toilet.
Beliau mengarahkan kami dan mencarikan kami tempat untuk camping. Bahkan dia
pun menawari kami untuk menginap di gubuknya apabila cuaca tak mendukung untuk
camping. Beliau juga menawarkan listrik bagi kami yang ingin charge
hp.Wah-wah..baik banget itu orang. Yang lain beraksi ketika setelah shalat kami
beristirahat di mushola kecil itu. Beliau juga tak kalah baiknya dengan yang
pertama tadi bro. Bapak yang ini adalah
pemilik salah satu warung yang ada di depan mushola itu. Bapak ini juga
mencarikan kami tempat camping. Bahkan bapak ini juga mengantarkan kami ke SMK
untuk meminta ijin bercamping di area tanah SMK. Sungguh luar biasa baik
orang-orang di pulau kecil itu.
Lapar mulai kami
rasakan. Kami belum makan seharian. Setelah shalat ashar kami memutuskan untuk
memasak. Dengan masih mempertimbangkan kebaikan kedua orang tadi, kami menunda
pencarian tempat untuk bercamping dan mencari tempat untuk memasak. Mengingat
indahnya tempat kami beristirahat sebelum ke mushola tadi, kami pun kembali
ketempat yang tak jauh dari POLSEk itu. Dibawah pohon yang rindang, di depan
kami tersaji lautan yang sungguh indah begitulah sedikit deskripsi tempat
tersebut. Kami pun mempersiapkan segala bahan dan peralatan memasak kami. Tema
kali itu adalah memasak mie.hehe..ya..yang gampang dan cepat saji..Ya
gimana..orang kami udah laper banget..hehe..Untuk penunda lapar..aku pun
mengeluarkan camilanku yang ku bawa dari rumah..Camilan yang amat pedas itu pun
habis seketika mengisi perut kami yang keroncongan.hehe
Ketika kami
asyik memasak ria, e…tiba-tiba datang kedua polisi geje tadi menghampiri kami.
Pertemuan itu pun berlanjut panjang dan menjadikan ke akraban kami dengan
polisi itu. Sambil menunggu Rista dan Tata memasak mie. Kami ngobrol dengan
polisi itu. Semula kan ada dua polisi. Nah yang satu pergi nyari makanan. Jadi Cuma
tinggal satu. Nah polisi yang satu ini namanya Pak Hendro. Dia berasal dari
ibukota JKT. Kerjanya pindah-pindah dari satu pulau ke pulau lain. Kami dapat
banyak sekali pengalaman dari cerita beliau. Dia sudah keliling Indonesia lho
menjalankan tugasnya sebagai Polisi. Ceretanya yang sungguh keren membuat kami
terkesima. Beliau bercerita banyak tentang pengalamannya dalam segala kondisi
dan keadaan selama menjabat sebagai polisi. Dari sulitnya menangani demo
Mahasiswa hingga permintaan perang dengan Malaysia.haha..Beliau memberikan
pelajaran berharga buat kami. Beliau pernah ke Raja Ampat papua lho bro…nyelam
dilautan sana sungguh menyenangkan dan tiada dua katanya…wah…wah…itu mimpi kami
pak..haha…hebat banget itu polisi. Sungguh asyik ngobrol kami ketika itu
bersamanya, hingga tak terasa makanan kami sudah siap. Tapi bapak itu seakan
masih mau berbagi pengalaman kepada kami sehingga tak memutus pembicaraannya
dengan kami. Padahal sebenarnya saat itu kami udah sangat lapar dan tak sabar
ingin menyantap makanan yang telah tersedia.
Tak lama setelah
itu, si Polisi akhirnya tahu kita kelaparan. Beliau mempersilahkan kami untuk
makan.hehe…akhirnya…wkwkwkw…di sela-sela pembicaraan tadi Polisi itu masih
menawari kami untuk menginap di kantornya yang lebih aman katanya. Sebab angin
di daerah itu sangat kencang bila malam hari datang. Kami juga ditwari air
tawar gratis untuk mandi. Beliau mempersilahkan kami untuk mandi di kamar mandi
POLSEK. Wah…wah….kembali kami bertemu dengan orang baik di pulau itu. Beginilah aktivitas ketika kami makan
Setelah kami
kenyang, lalu kami beres-beres. Sesuai rencana, sore itu kami akan pergi ke
jembatan cinta. Ya…jembatan yang membuat nama pulau tidung ini melambung. Kami
penasaran seperti apa jembatan itu. Tak pikir panjang, kami memilih untuk
menitipkan barang-barang kami ke Kantor POLSEK sesuai dengan penawaran Pak
hendro tadi.haha..Habis hari mulai sore dan kami takut ketinggalan indahnya Sun
set. Setelah menitipkan semua barang-barang ke POLSEK, kami bergegas berjalan
menuju Jembatan Cinta. Wah…wah…..Kembali heboh ketika kami sampai di sana.
Jembatan yang ternyata cukup mempesona. Jembatan yang berdiri di atas lautan
itu menjulur menghubungkan dua pulau, yakni Tidung besar dan Tidung kecil.
Berdiri di atas jembatan itu serasa di kelilingi lautan. Dari atas jembatan
kami bisa melihat ikan-ikan dan karang. Tak lama setelah itu mentari mulai
tenggelam. Suasana semakin luar biasa ketika Sun set itu. Baru pertama aku
melihat sun set seindah itu. Sungguh indah dan mempesona. Tak bisa ku ungkapkan
dengan kata-kata bagaimana keindahan sore itu di jembatan cinta dengan Sunset
yang luar biasa. Beginilah indahnya sore itu beserta kenarsisan kami di
Jembatan Cinta itu.
Bagaimana??Sungguh
luar biasa kan??Apalagi Sunsetnya. Ckckckck…menakjubkan lah pokoknya. Setelah
Mentari terbenam, keindahan belum berakhir lo bro….Tak lama setelah mentari
benar-benar tenggelam, kawanan kelelawar raksasa bermigrasi terbang di atas
kami menyeberangi lautan. Mereka bermigrasi dari pulau Tidung kecil ke pulau
Tidung besar. Pada mau nyari makan kali ya..hehe..Sebagai makhluk biology kami
pun tertegun melihatnya, sebab ukuran dari kelelawar itu yang sangat
besar.hahaha..mantap dah pokoknya. Sungguh sore yang begitu indah dan tak akan
pernah aku lupakan.
Azan maghrib pun
berkumandang terdengar oleh telinga kami. Kami pun memutuskan untuk menyudahi
keindahan sore itu. Kami berjalan menyusuri jembatan cinta untuk kembali ke
Kantor POLSEK. Namun sebelum kami kembali ke POLSEK, kami mampir di mushola
kecil yang tadi siang kami gunakan untuk shalat. Kami pun shalat maghrib
berjama’ah disana. Setelah shalat maghrib, kami kembali berdiskusi mengingat
persediaan air minum kami yang menipis. Dalam kebingungan itu kembali kami
beruntung. Ya…kami dibantu oleh warga untuk mendapatkan air minum. Saking
banyaknya warga yang ingin membantu, kami jadi galau dan bingung mau milih yang
mana. Haha… Bahkan ada yang mau minjemin gallonnya untuk kami. Haha…Memang luar
biasa warga di daerah tersebut. Namun
akhirnya setelah shalat Isya, kami bertemu dengan Mas-mas yang juga ingin
membantu. Semula kami ditawari air minum se kardus Rp.25.000,-. Namun karena
bantuan mas-mas penolong itu, kami hanya membayar Rp.20.000,- bahkan mas-mas
itu sampai ngangkatin kardusnya lo bro…haha..Keren lah…Tak lupa mengucapkan
terimakasih, kami berpamitan untuk kembali ke POLSEK.
Sesampainya di
POLSEK, kami berfikir dua kali untuk mendirikan tenda mengingat badan kami yang
saat itu benar-benar lelah. Mempertimbangkan kebaikan hati pak Polisi itu, kami
akhirnya memutuskan untuk bermalam di kantor POLSEK untuk malam itu.
Hehehe…lumayan, dapat home stay gratis lengkap dengan toilet dan listrik. Tapi
suasana di kantor POLSEK itu memang sedikit serem sih, apalagi kalo inget
cerita Pak Hendro tadi siang kalau dulunya tanah tempat kantor ini berdiri
adalah tanah bekas kuburan.waduh….bikin merinding.. Namun karena ada pak
Polisinya, jadi ya kami enjoy aja karena ada yang njaga.hehe… Semula kami disuruh
tidur di kamar paling belakang dari kantor itu, tapi aku bilang aja kalau pada
takut…e…pak Polisinya baik hati dan mempersilahkan kami tidur di kamar
depan..hahaha…Thank you pake..makasih banget lah..hohohoh…
Makan enggak,
mandipun enggak.Hahaha..Malam itu kami langsung terlelap. Tidur kami beralaskan
Sleeping Bad pinjaman cukup nyaman.hehe…Cerita hari pertama di pulau nan indah
itu pun berakhir sudah dengan kami memejamkan mata. Beginilah kiranya ulah kami
di kamar Kantor POLSEK itu
Rencana kami
esok hari akan bermain habis-habisan di air. Snore cling, berenang, bahkan mau
loncat di Jembatan Cinta..haha…Penasaran kan pasti bagaimana cerita kami
selanjutnya yang tak kalah menakjubkan itu???Tunggu yah cerita
selanjutnya…Thanks for your visitJ,,,,Read
again the next part…Please wait…..